Sulawesi Utara (SL) – Dalam rangka membantu korban Bencana Alam Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VIII Bitung Sulawesi Utara, mendirikan Posko Bantuan Bencana Alam Peduli Sulawesi Tengah di Graha Prajurit Yonmar Bitung Selasa (02/10/2018).
Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VIII Bitung Sulawesi Utara, Letkol Marinir Nandang PJ mengatakan Posko Bantuan Peduli Bencana Alam ini merupakan Bentuk kepedulian TNI AL dan masyarakat Kota Bitung dalam membantu masyarakat yang terkena bencana alam di Sulawesi Tengah. Mengingat beberapa waktu yang lalu Palu dan Donggala mengalami bencana gempa dan tsunami yang mengakibatkan korban jiwa, luka-luka dan kerugian material.
“Kita mendirikan Posko Bantuan Bencana Alam yang bertujuan meringankan beban mereka yang menjadi korban Bencana Alam dengan cara mengumpulkan bantuan dari uluran tangan Komunitas Pengusaha, Organisasi Pemuda, anggota Yonmar dan masyarakat di wilayah Kota Bitung dan sekitarnya. Adapun Bantuan tersebut berupa mie instan, beras, minuman, ikan kaleng, obat-obatan, pakaian layak pakai, susu, baju anak, perlengkapan bayi dan lain lain,” kata Nandang.
Mantan Danpuslatpur Teluk ratai ini menjelaskan masyarakat Kota Bitung sangat antusias dalam membantu saudara-saudara yang menjadi korban bencana alam di Sulawesi Tengah sehingga Posko Bantuan Bencana Alam Yonmar sangat ramai dengan datangnya bantuan dari kalangan Masyarakat Kota Bitung.
“Bantuan yang sudah terkumpul sampai saat ini sebanyak 6 truk bahan kontak yang rencananya akan dikirim pada Hari Kamis tanggal 04 Oktober 2018 melalui jalur darat menuju ke Palu,” katanya.
Menurut Nandang PJ, selaku Komandan Batalyon dan Korps Marinir, TNI AL, tidak bisa menghilangkan penderitaan saudara kita yang terkena musibah di Palu dan Donggala, “KIta ikut berduka, dan setidaknya dengan apa yang dilakukan saat ini berupa penggalangan bantuan dapat meringankan beban yang dialami oleh mereka yang sedang kena musibah. Sehingga mereka akan merasa bahwa kami yang ada di Kota Bitung adalah saudara sebangsa yang merasa turut berduka dengan kejadian ini,” katanya, Posko bencana, dibuka selama 3 hari. (jun)