Palembang – Palembang, Sumatera Selatan, menyimpan sejarah tak berkesudahan. Setelah digegerkan oleh perburuan harta karun Sriwijaya, kini warga dikejutkan oleh penemuan dermaga kuno.
Sebuah bangunan tua yang diduga bangunan bersejarah ditemukan di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Bangunan berbentuk anak tangga itu diduga peninggalan masa Kesultanan Palembang.
Penemuan bangunan tua ini membuat warga penasaran dan datang ke lokasi beramai-ramai. Ada juga utusan dari Dinas Pariwisata Kota Palembang dan para peneliti sejarah.
Lokasi penemuan bangunan tua berada tak jauh dari lokasi proyek Musi IV, Kuto Batu, atau di Muara Sungai Jerujuk. Dari kondisinya yang kusam, terlihat banyak batu tua yang telah disusun seolah bekas dermaga naik-turun kapal.
“Sebenarnya lokasi penemuan itu sudah lama oleh warga sekitar, tetapi mungkin pada saat itu mereka tidak tahu apakah bangunan ini bersejarah atau tidak. Jadi baru ini kami tahu,” terang Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani, Jumat (14/9/2018).
Dinas Pariwisata akan meminta arkeolog dan para pakar sejarah untuk menelitinya, baik dari bentuk bangunan, susunan batu, maupun usia bangunan kusam yang membuat heboh Kota Pempek itu.
Penelitian dilakukan untuk memastikan bangunan tua tersebut ada pada masa siapa. Mengingat banyak sejarah yang terjadi di Palembang, apakah itu terkait Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan, ataupun sebelum masa Kesultanan Palembang.
“Kami sudah minta sejarawan dan para arkeolog untuk meneliti. Kalau benar itu bangunan bersejarah, tentu harus steril agar tak terkena proyek Jembatan Musi IV. Arahnya memang masa Kesultanan atau sebelum Kesultanan,” kata Isnaini.
“Sejarah di Palembang ini sangat banyak sekali, inilah yang tidak bisa untuk kami pastikan. Apakah ini di masa Kesultanan atau masa lain sebelum Kesultanan dan Islam ada di Palembang,” katanya lagi.
Salah seorang warga, Aminuddin Salam, menyebut bangunan tersebut sejak dulu memang sudah ada. Hanya, warga tidak tahu ternyata memiliki nilai sejarah.
“Sudah lama ini, Pak. Memang tak terurus dari dulu karena warga mengira bangunan tua. Biasanya pun tertutup sama enceng gondok dan nggak kelihatan. Bantuknya memang seperti tangga, ada juga katanya tempat mandi dari keluarga saudagar kaya dahulunya tinggal di sini,” kata Amin. (dt/net)