Desi Romas, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan, mewakili Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, yang secara simbolis meresmikan Festival Kopi, menyambut baik kegian digelar Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.
Mengembangkan kopi tidak sebatas meningkatkan kualitas dan produksi kopi. Tetapi menjadikan Lampung Barat sebagai agrowisata yang menarik bagi para wisatawan lokal maupun asing, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut Desi, dibutuhkan komitmen bersama antara masyarakat, pengusaha dan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
“Inilah wujud sinergi pemerintah, petani bersama pelaku bisnis. Kita perlu memiliki komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Bupati Parosil Mabsus sangat bersemangat, saya berikan apresiasi khusus,” kata Desi Romas.
Festival Kopi yang diisi dengan banyak rangkaian kegiatan: seminar, panen raya kopi dan peresmian kampung kopi berdampak positif bagi petani kopi. Lampung Barat memiliki peluang pengembangan kopi robusta bukan saja untuk Indonesia tapi juga dunia.
Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus menyebutkan selama ini posisi tawar petani kopi di daerahnya sangat rendah saat berhadapan dengan pembeli kopi. Utamanya berkaitan dengan harga.
“Informasi terbatas, posisi tawar petani rendah akses. Sistem informasi produk perkebunan unggulan penting. Kita siapkan program peningkatan pascapanen dan kelompok tani. Saatnya rantai tata niaga agar lebih pendek,” kata Parosil Mabsus.
Ada sejumlah tantangan dan peluang bagi petani kopi yang perlu digarap maksimal, utamanya soal akses pembiayaan usaha kopi.
Masalah peremajaan pohon kopi yang usianya sudah cukup tua menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan produksi atau panen kopi.
“Akses pembiayaan penting juga sebab permodalan sangat bantu, kemitraan dengan petani butuh yang solid, agar bisa saling menguntungkan,” kata Parosil Mabsus.
Pembukaan Festival Kopi berlangsung hingga menjelang tengah malam dengan menghadirkan hiburan artis ibukota. (net).