Tulang Bawang Barat (SL) – Maraknya issue telah melakukan malpraktek terkait kematian bayi buah hati dari Rizka Fransiska dan Saeri warga Tiyuh Kartaraharja, pihak RS Asy-Syifa Medika Tubaba angkat bicara.
Pihak managemen rumah sakit mengklaim penanganan terhadap pasien dan bayi saat melakukan operasi cesar sudah sesuai dengan SOP.
Demikian diungkapkan Divisi Humas RS Asy-Syfa Medika Majril saat konferensi pers di rumah sakit asyifa medika Tubaba, Pada Kamis (5/7/18).
Majril menuturkan, sebelum dilakukan operasi pasien sudah ditangani sesuai dengan SOP. “Pasien dirujuk ke RS Asy-Syifa Medika sekitar pukul 11.00 Wib, pasien tersebut berasal dari Puskesmas Kartaraharja dengan indikasi ketuban pecah keruban dini,”ujar Majril.
Sehubungan persiapan operasi membutuhkan berbagai tindakan, maka dokter spesialis menjadwalkan operasi pada pukul 16:00 Wib. Dengan harapan semua yang dibutuhkan pasien sudah bisa dipenuhi sebelum tindakan dilakukan.
“Operasi caesar direkomendasikan sebagai prosedur yang direncanakan atau dilakukan dalam keadaan darurat. Namun sebelum tindakan operatif dilakukan, ditemukan anemia pada pasien. Sehingga dengan kondisi pasien yang tidak memungkinkan itu, pihak RS harus melakukan transfusi darah terlebih dahulu,” jelas Majril.
Ditempat yang sama Divisi Pelayanan Medis dr.Pramono Satrio Wibowo menerangkan, tindakan terhadap pasien tersebut pihak RS telah melakukan penanganan sebaik mungkin. Mulai dari pemeriksaan pasien hingga penanganan operasi.
“Pada saat itu kondisi pasien membutuhkan tindakan formatik. Sehingga pukul 17:00 Wib, kita melakukan perbaikan kondisi sang ibu sebelum operasi dilakukan,” ujar Pramono.
Sekitar pukul 19:00 Wib, lanjut dia, pihak RS melakukan tindakan formatik. “Setelah bayi lahir masih dalam keadaan hidup, namun bayi dalam kondisi susah bernapas sehingga tidak tertolong,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya telah melakukan tindakan maksimal terhadap pasien yang saat ini sedang dalam perawatan. Ia juga memastikan dugaan kelalaian pihak RS itu tidak benar. Mengingat segala sesuatu tindakan sebelumnya telah di komunikasikan terlebih dahulu dengan pihak keluarga.
“Setiap penanganan pasien pasti ada resiko. Untuk penyebab pasti meninggalnya bayi tersebut kemungkinan besar atas kondisi sang ibu. Terkait pertangungjawaban kami terhadap musibah itu, kami telah melakukan kepedulian terhadap pasien,” pungkasnya. (Robert)