Jakarta (SL) – Kepadatan arus lalu lintas hingga kemacetan tak hanya membayangi saat mudik Lebaran. Hal tersebut juga berpotensi terjadi saat para pemudik kembali ke perantauan atau arus balik.
Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan pihaknya telah memprediksi akan ada tiga hari yang menjadi puncak arus balik di Lebaran 2018 ini. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat menghindari puncak arus balik agar tak terjadi kemacetan. “Himbau kepada pemudik agar hindari puncak arus balik, yaitu tanggal 19, 20, juga 24 Juni,” kata Royke, Minggu (17/6).
Ia berharap masyarakat dapat melaksanakan balik sebelum atau sesudah tiga tanggal tersebut. “Kembalilah selain tanggal tersebut,” ucapnya.
Meski begitu, Royke menerangkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah kemacetan saat puncak arus balik.
Seperti menambah personel hingga rekayasa lalu lintas. “(Antisipasi) Perbanyak petugas dan lakukan langkah-langkah pengalihan arus, contra flow dan bahkan one way,” paparnya.
Sementara itu, Kementerian PUPR memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada 19-20 dan 22-23 Juni. Melalui akun Twitter @KemenPU, Kementerian PUPR mengimbau pemudik tak hanya memanfaatkan jalur tol untuk balik.
“Hindari kepadatan di jalur tol dengan memanfaatkan jalur non Tol seperti Pansela dan Pantura Jabar, Jateng, dan Jatim. Posko-posko mudik PUPR disiagakan di jalur-jalur tersebut,” tulis Kementerian PUPR, Sabtu (16/6). (D.Man/M-B)