Jakarta (SL) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada para khatib (penceramah) untuk menjaga kerukunan umat dengan menghindari ceramah yang bernuansa politik praktis yang justru berpotensi menimbulkan perpecahan dikalangan umat terlebih Hari Raya Idul Fitri 1439 H berdekatan dengan tahun politik di Indonesia.
Menurut Ma’ruf, perbedaan dalam aspirasi politik merupakan hal yang biasa. Oleh karena itu, dia meminta agar hal itu tidak menjadikan permusuhan sesama umat. “Perbedaan aspirasi politik jangan sampai jadi penyebab permusuhan kita anggap perbedaan sebagai biasa-biasa saja,” tuturnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan, kepada seluruh masyarakat yang nantinya ikut berkampanye salah satu calonnya, agar hal itu dilakukan dengan santun dengan tidak menjelekkan pihak lain “Dalam kampanye itu diharapkan dilakukan dengan santun jangan menjelekkan lawan politiknya tapi bagaimana dia menjual dirinya programnya sehingga tidak menimbulkan ketegangan,” terangnya.