Bandarlampung (SL) -Ketua Umum Berantas Narkotika dan Maksiat Indonesia (BNM RI), Fauzi Malanda mengapresiasi pilihan Presiden RI melantik Irjen Pol heru Winarko, sebagai kepala BNN menggantikan Komjen Budi Waseso, yang memasuki masa pensiun.
Fauzi Malanda mengatakan sosok Heru Winarko, dikenal familiar dan dekat masyarakat, “Sebagai pimpkinan sebuah lembaga yang bernaung di bawahnya, kami menyambut baik. Dan akan mendukung dalam percepatan pemberantasan peredaran Narkoba di Republik ini,” kata Fauzi yang mengaku mengenal sosok Heru Winarko sejak bertugas di Lampung.
Fauzi menyambut baik, pelantikan itu dan mengajak lembaga-lembaga yang konsen terhadap pemberantasan Narkoba untuk membantu aparat kepolisian untuk berbuat, “Kita harus bangkit melawan serangan narkoba dan maksiat, kita yakin BNN akan terus maksimal, karena Heru amat dengan
masyaralkat.” katanya.
Persoalan berantas narkoba, lanjut Fauzi bukan hanya tanggung jawab Polisi, dan BNN, tapi juga masyarakat, termasuk organisasi masyarakat atau lembaga yang konsen dengan gerakan anti narkotika, salah satunya BNM RI
“Meski terhitung masih baru, BNM RI, yang berpusat di Lampung, dan terdiri dari orang orang yang terpanggil untuk memberantas narkoba. Karena Lampung juga masuk zona merah peredaran narkoba, yang sudah menjalar ke anak-anak dan mahasiswa
bahkan miris ke kalangan pejabat,” katanya.
BNM RI pusat berdomisili di Bandarlampung, dengan perwakilan juga ada di seluruh Indonesia, termasuk perwakilan di Jakarta. “Kita berharap, dengan lahirnya lembaga seperti kami yang membantu pemerintah, jadi pemerintah harus tanggap jika lahirnya kami tidak ditanggapi positif oleh laga kepolisian
setempat atau BNNP, lebih baik diganti saja pejabanya. Karena saya yakin memberantas narkoba tidak bisa dengan polisi, BNN saja
Tapi juga melibatkan lembaga lain, termasuk masyarakat sebagai corong dan
mata yang lakukan pengawasan,” katanya.
Atas nama BNM RI, Fuazi berkeyakinan BNN di bawah kepeimipinan Heru Winarko nantinya akan menekan perederan narkoba di Indonesia secara umum dan khususnya di Lampung.
Peredaran narkoba, Lanjut Fauzi bisa kita eliminir tetapi juga penting adalah perbaiki moral pejabat negara, baik itu di kepolisian , hakim, jaksa dan lembaga pemerihtah lain, sehingga ada efek jera bagi para pelaku, contoh hakim memberi hukuman ringan, jaksa menunut hukuman ringan, jadi tidak efek jera bagi pelaku, atau bandar dan pelaku tetap bernuat karena sudah mengatasinya.
“Kita meminta untuk tegakan aturan libatkan pengawas eksternal untuk elihat secara langsung agar tidak bermain mata. Contoh peredaran narkoba di LP jika melibatkan pengawas ekstrenal secara langsung maka bisa mencegah adanya main mata antar petugas,” katanya. (nik/nt)