Tulangbawang Barat (SL)-Tiga bocah SD tewas tenggelam digalian pembuangan sampah kedalaman sekitar 2 meter dibelakang Balai Tiyuh Sumber Rejo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Minggu (25/2) sekitar pukul 12.45 wib.
Ketiga korban SD itu Khoirul Fuad (7) bin Ngadimin, Rifki (10) bin Asep Silahudin dan Fani (7) bin Asep Silahudin, perempuan, mereka Islam , warga Tiyuh Sumber Rejo RK 2 RT 5.
Asep Silahudin ayah dari korban Rifki dan Fani mengatakan, sekitar pukul 09.00 wib kedua anaknya pergi dari rumah untuk bermain menggunakan sepeda ke arah lapangan Tiyuh Sumber Rejo.
“Karena tidak kunjung pulang dari bermain lalu saya memutuskan untuk mencari kedua anak saya itu, di seputaran lapangan dan balai Tiyuh Sumber Rejo. Lalu saya bertemu saudara Maryono, dan saya meminta bantuan untuk bersama-sama mencari kedua anak saya namun tidak ditemukan,” kata Asep Minggu (25/2).
Kemudian lanjut Asep sekira pukul 12.30 wib, dia menemukan sepeda dan pakaian anaknya berada disamping Balai Tiyuh, namun tidak menemukan kedua anaknya. Baru sekira pukul 12.45 wib saudara Maryono mencoba untuk mencari korban di sekitaran galian pembuangan sampah yang berada di belakang Balai Tiyuh Sumber Rejo, yang kini galian itu berisi air hujan.
“Kemudian. Maryono, melihat tangan korban diantara semak-semak yang berada digalian itu. Maryono berteriak ke saya dan saya langsung masuk ke dalam kegalian untuk mengeluarkan anak saya Rifki,” katanya.
Setelah berhasil mengeluarkan Rifki, kemudian Asep masuk lagi kedalam galian untuk mencari korban lainnya dan menemukan 2 korban lainnya berada didasar galian yaitu Fani dan Khoirul Fuad.
Ketiga korban dikeluarkan dari galian selanjutnya dibawa kerumah masing -masing untuk dimakamkan. “Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas juga, ke tiga korban meninggal murni akibat tenggelam dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban,” katanya.
Kabar kematian tiga bocah itu cepat menyebar dan menggegerkan warga Tiyuh Sumber Rejo Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat.
Maryono mengatakan hal yang sama. “Setelah saya perhatikan, saya melihat ada tangan diantara semak-semak yang ada digalian itu, lalu saya berteriak, dan pak Asep langsung masuk ke dalam kegalian untuk mengeluarkan Rifki dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi, setelah berhasil mengeluarkan Rifki, Pak Asep kembali masuk kedalam galian untuk mencari anaknya yang satu lagi yang bernama Fani, dan ternyata bukan cuma anaknya yang ditemukan di dasar galian itu, ada anak lain yang bernama Khoirul Fuad bin Ngadimin.” Kata Maryono
Sementara, Rustam, Kepala Tiyuh Sumber Rejo, sedang tidak ada ditempat. Dihubungi melalui via Telepon selulernya sedang tidak aktif. (Tbb/jun)