Bandarlampung (SL)-Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI), Lampung, Merespon Subdit Seni Budaya Islam, Direktorat Jenderal Binmas Islam Kementrian Agama Republik Indonesia (Binmas Islam Kemenag RI), tentang revitalisasi.
Hal ini terkait dengan dilaksanakannya kegiatan mengangkat persoalan Seni Budaya Islam yang semakin ditinggalkan masyarakat saat ini.
Kegiatan yang digelar Kemenag RI, di Hotel Premier, Pekan Baru, Riau, 22-24 Februari ini, dibuka langsung oleh Sekretaris Ditjen Binmas Islam Kemenag RI, Drs H Tarmizi Tohor MA, didampingi Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, Kabid Penaiszawa diwakili Kasi Pengembangan Seni Budaya Islam, MTQ dan Hadis H Masjekki Amri S Sos M SI.
Sekertaris Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Drs H Tarmizi Tohor MA usai acara pembukaan kepada Tim Inmas mengatakan, Revitalisasi yang digelar selama 3 hari tersebut diikuti oleh para seniman dan budayawan pusat dan daerah se Provinsi Riau dengan tujuan untuk membangkitkan kembali seni budaya Islam di Indonesia, termasuk di Provinsi Riau yang mulai terabaikan oleh waktu.
Lebih lanjut Tarmizi Tohor, yang juga sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (Ketum DPP) LASQI, mengatakan kalau saat ini seni budaya Islam mulai terabaikan, seperti qasidah, rebana, serta nuanaa seni lainnya.
Dikhawatirkan, ujarnya, seni budaya islam yang juga menjadi warisan pendahulu Republik Indonesia dalam khasanah melayu, akan dikuasai oleh seni non Islami yang berasal dari kebudayaan barat. Karenanya perlu di revitalisasi agar seni Islam kembali dicintai oleh masyarakat, mulai dari remaja hingga orang tua.
Atas dasar inilah, paparnya, Kementerian Agama akan mengupayakan kembali dicintainya seni dan budaya islami dengan menggelar program- program yang berbau seni budaya Islam.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi MA, mengatakan, persoalan melemahnya seni budaya islam saat ini perlu solosi yang tepat. untu itu perlu adanya revitalisasi.
“Ini sangat penting dilakukan karena banyak seni seni budaya Islam yang terlupakan, bukan hanya seni suara, tapi juga seni tulis, arsitektur, kaligrafi dan lainnya.
Diharapkan, dengan adanya revitalisasi ini maka seni- seni budaya Islam dapat bangkit lagi dan dicintai oleh masyarakat Islam, bukan hanya oleh kalangan tertentu.
Sekretaris Umum LASQI Lampung, Saiful Irba, menyambut baik adanya revitakisasi, yang bertujuan menghidupkan kembali Seni Budaya Islam, yang semakin meredup.
“Ini khanar gembira dan merupakab terobosan luar biasa. Juga menandakan masih adanya kepedulian terhadap seni budaya yang juga sebagai salah satu budaya timur yang filosofinya dianut oleh masyarakat Indonesia,” ungkapnya
Untuk itu Dewan Pengurus Wilayah (DPW) LASQI Lampung, mengirim dua seniman asal Lampung, yang juga sebagai pengurus DPP LASQI, Ke Riau, dalam rangka konsolidasi organisasi dan sumbang saran demi perkembangan seni dan budaya Islami.
Kedua seniman Lampung, yang bertolak ke Riau masing-masing Entus Alfari dan Gunawan Pharrikesit.
“Insha ALLAH Lampung dapat berperan aktif dan bisa memberikan kontribusi dalam perkembangan seni-budaya khasanah Islam,” ujat Saiful Irba, yang juga budayawan Lampung ini.
Lebih lanjut Saiful mengatakan, dengan adanya revitalisasi ini, berarti kepengurusan LASQI sudah melibatkan Kementerian Agama, oleh karenanya pengembangan seni budaya Islam dapat lebih tertata dan lebih terkoordinir. Selain itu juga akan ada proses berjenjang dalan berbagai kegiatan mulai dari daerah hingga ke nasional. (Jun)