Oleh: Imam Untung Selamet (Jiun)
KASUS yang menjerat Calon Gubernur Lampung DR Mustafa, mengejutkan banyak orang, termasuk para Alumni FAK Teknik Unila, yang sangat mengenal kiprah dan sepak terjang Mustafa secara baik.
Bagi saya bahwa kasus yang dialami sahabatku itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang mungkin harus dilalui. Dan kami tetap bersamanya, dan menyayangi Mustafa.
Mus, pertama kami prihatin atas masalah yang sedang kau hadapi di KPK, kami tetep menyayangimu, karena kau adalah bagian dari kami alumni Fak Teknik Unila. Dari dulu kami selalu menyayangimu dan juga keluarga besar kita alumni. Kita saling menyayangi dan mendoakan yang terbaik bagi kita semua.
Khususmu, kami menyayangi bukan karena kau jadi Bupati atau Calon Gubernur Lampung, bukan bukan itu, semua status sosial masing masing dalam kehidupan kita adalah hak rejeki Allah. Dan karena kerja keras kita masing dalam pilihan cita cita hidup,
Permasalahan yang yang menimpamu berurusan dengan KPK juga menjadi perenungan bagi kami, apakah selama ini kami kurang bersilahturahmi saling menjaga resiko status sosialmu itu. Dan ini menjadi sebuah kajian ke depan bagaimana kita satu alumni utk kebih saling bersilahturami saling menjaga,
Mus, kau hadapilah masalahmu dengan gentlemen dan ksatria, sebab di wikayah kehidupan status politik dan sosial yang kau jalani selama ini itulah salah satu bagian yang harus dihadapi. Jadikan persoalanmu ini sebagai ajang dakwahmu kedepan bahwa sesuatu yang batil pasti akan batil dan sesuatu yang hak pasti hak, sakit, syok, malu, depresi dan lain lain itu pasti kau rasakan saat ini, semua saran utuk sabar pasti kau malah marah menerimanya.
Wajar itu, tapi sebenarnya dibalik semua ini Allah memberikan yang terbaik utkmu, dan itu tegoran Allah karena Allah punya rahasia menyayang kehidupanmu ke depan dan pasti itu lebih baik dan lebih bermanfaat untukmu anak istrimu dan keluarga besarmu termasuk utuk kita para alumni juga.
Yakin itu sebab tegoran diawal adalah rasa sayang kalau sudah tak punya harap asa kedepan adalah penelantaran, kau masih muda Mus, jejak hidupmu masih panjang ke depan utk mengukir prestasi lebih baik, karena apa yang kau lakukan jauh sebelumnya adalah benar dengan bukti kau bisa menjadi bupati, kau bisa berkarya utuk tanah kelahiranmu, kau bisa berbuat banyak utuk hajat hidup orang banyak.
Dan saat ini kau ditegor Allah utuk jangan melakukan kesalahan serupa masa mendatang, hadapi masalahmu dengan jantan dan jadikan ini utk dakwah kepada para sejawatmu Se Indonesia utuk menjadi pemimpin daerah yang selalu memegang teguh janji sumpah jabatan.
Kau harus bersyukur Allah mengasabmu di dunia dan kau masih bisa punya kesempatan utuk menebus dosamu, kalau Allah gak sayang sama kamu, kau dihisabnya di akherat dan itu final, sekali lagi kami tetep menyayangimu kami tidak membenci dan meninggalkanmu.
Karena semua ini juga menyadarkan atas keteledoran dan kehilafan kami para senior dan juniormu dalam bersilahturahmi, sekali lagi hadapi dengan kstaria dan jujur karena itu yang bisa membantumu menghadapi masalahmu, salam.****