Bandarlampung (SL)-Puluhan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesi (GMBI) Distrik Lampung Timur (Lamtim), membawa keranda ke kantor Bupati Lamtim Chusnunia, Senin (18/12/2017).
Massa menggelar demo di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Lamtim. Sayangnya mereka tidak bertemu Bupati Lamtim Chusnunia yang akrab disapa Nukik ini. Sempat tersulut emosi karena keinginan massa agar diterima Bupati Lamtim lambat direspon, sehingga sempat terjadi dorong-dorongan antara massa dengan anggota Satpol PP Lamtim yang mengamankan jalan aksi yang dibantu anggota Shabara Polres setempat.
Setelah berteriak-teriak hambir dua jam menyampaikan orasi, perwakilan massa yang membawa keranda sebagai simbul matinya keadilan itu akhirnya diterima Asisten I Bidang Pemerintahan, Tarmisi didampingi Kaban Kesbangpol, Antoni Siaga Putra, dan Kasat Intel Polres Lamtim, AKP Edi.
Menurut Ketua LSM GMBI Distrik Lamtim, Burhanuddin tujuan massa GMBI mendampingi korban penggusuran di lahan Kosgoro, Desa Waringinjaya, Kecamatan Bandarsribhawono yang terjadi pada Maret 2016 lalu. Dimana sampai saat ini korban tidak memiliki tempat tinggal, akibat rumahnya dibakar.
Masna dan Yayak dua korban penggusuran dalam kesempatan itu meminta agar Pemkab Lamtim dapat membatu kesulitan yang melilit puluhan Kepala Keluaraga yang menjadi korban penggusuran.
Asisten I Lampung Timur, Tarmizi, akan menyampaikan tuntutan yang dilakukan oleh GBMi, Tarmizi juga menegaskan permasalahan tersebut sudah dilakukan klarifikasi dengan Komnas HAM.
“Aspirasi saudara-saudara akan saya sampaikan kepada Pimpinan, sebab saya bukan pengambil kebijakan sehingga saya tidak bisa mengambil sikap dan kebijakan terkait persoalan ini,” katanya.