Jakarta, sinarlampung.co-Seorang janda Tjong Sioe Lan (59) alias TSL, dan putrinya Eka Serlawati (35) alias ES, pegawai perpajakan, ditemukan tewas membusuk dalam Toren Air (tangki penampung air,Red) dirumahnya di Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Kamis 6 Maret 2025.
Kasus itu terungkap, setelah putra TSL, Ronny, melapor ke Polisi bahwa sejak tanggal 1 Maret 2025, dia tidak bisa menghubungi ibu dan kakak perempuanya. Selasa 4 Maret 2025, Ronny (32) melapor ke Polres Jakarta Barat. Karena selama ini, TSL hanya tinggal berdua dengan ES dalam rumah berlantai tiga milik pribadi, sehari-hari berjualan es batu. Sedangkan Ronny tinggal ditempat lain, sejak ayahnya meninggal tahun 2024 lalu.
Setelah ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi, Ronny sempat memeriksa rumah, dan mencium aroma busuk pada 6 Maret 2025 dan kemudian menghubungi Polisi, yang langsung datang kelokasi dan memeriksa rumah. Dan geger mereka menemukan jasad keduanya wanita itu membusuk dalam toren air, dengan luka-luka di bagian kepala.
Hasil penyelidikan dan olah TKP Polisi menemukan petunjuk seorang pria yang diduga pelaku terlihat di rumah korban. Warga sempat mencurigai Ronny karena sebelumnya Ronny sempat terlibat cekcok dengan ibunya yang melarang Ronny menikah sebelum kakaknya. Polisi memeriksa lebih dari delapan saksi, hingga akhirnya menangkap pelaku, di wilayah Banyumas, Jawa Tengah.
Ketua setempat, Sripriyanty mengatakan, sosok TSL adalah pribadi yang baik. TSL hidup harmonis dengan kedua anaknya.Mereka bahkan tidak pernah terlibat keributan maupun cekcok suatu masalah. “Kalau mamahnya itu baik, kalau anaknya juga baik, tapi kurang bertetangga,” Ibu RT, Senin 10 Maret 2025.
Sripriyanty mengatakan, kabar hilangnya TSL pun ramai di media sosial. Namun, dalam kabar itu, tidak hanya sang ibu saja yang hilang, ES juga ikut menghilang. “Saya tahu dari Instagram teman saya, dikirim linknya. Mamahnya hilang sama kakaknya. Saya cuma kaget, perasaan yang pergi tuh mamahnya doang, kenapa yang bisa hilang kok dua orang, sama kakaknya,” kata dia.
“Kalau kasusnya itu tetangga deket saja enggak ada yang denger apalagi saya. Enggak ada yang denger teriakan atau apa, enggak ada yang denger tetangga depan, sana, enggak ada. Sudah dimintain keterangan juga pas malam kejadian,” ujarnya.
Sripriyanty menyebut bahwa jenazah seorang ibu, TSL dan anak gadisnya, ES yang ada di dalam toren pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri, Ronny pada Kamis 6 Maret 2025 sekitar pukul 23.00 WIB. “Pertamanya dari awal puasa, hari Sabtu 1 Maret 2025. Ronny bilang kalau Sabtu itu mamahnya enggak pulang. Pas malam itu anaknya lapor polisi,” ujarnya.
Pembunuh Ditangkap di Banyumas
Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat akhirnya terungkap. Seorang pelaku ditangkap atas pembunuhan ibu dan anak tersebut yang dari hasil visum sementara terdapat luka pada kepala dan tubuh korban yang diyakini merupakan tanda-tanda kekerasan. Polisi menyebut TSL dan ES tewas dibunuh. Pelaku pembunuhan teridentifikasi dan akhirnya tertangkap di Banyumas, Jawa tengah.
Polisi mengungkap pelaku pembunuhan terekam circuit closed television (CCTV). Rekaman CCTV memperlihatkan pelaku berada di lokasi kejadian sebelum korban ditemukan tewas di dalam penampungan air. “Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung.
Berbekal rekaman CCTV tersebut, pelaku akhirnya ditangkap. Pelaku berjenis kelamin pria itu ditangkap setelah melarikan diri ke Banyumas, Jawa Tengah. “Kami sudah mengamankan pelaku yang diduga melakukan pembunuhan di Tambora terhadap ibu dan anak,” kata Arfan.
Arfan mengatakan pelaku ditangkap di Banyumas pada Minggu 9 Maret 2025, sekitar pukul 23.30 WIB. Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Polres Banyumas. Namun Arfan belum mengungkap identitas pelaku dan kronologi kejadian. Polres akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat.
Arfan mengungkap kondisi pelaku saat ditangkap di Banyumas. Menurutnya, pelaku berpenampilan seperti gembel saat ditangkap di dekat sebuah waduk. “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel lah. Tapi alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” tambahnya.
Polisi mengatakan tidak ada perlawanan saat pelaku ditangkap. Dalam penangkapan ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, seperti senapan angin, motor, dan barang-barang kejahatan lainnya. “Sampai sekarang tidak perlawanan dari pelaku untuk pada saat kami tangkap memang disana ada salah satu barang bukti terkait senapan angin maupun sepeda motor ataupun barang-barang yang terkait dengan kejahatan tersebut,” kata Arfan.
Luka Bekas Kekerasan di Tubuh Korban
Sementara itu, hasil visum sementara terhadap jenazah ibu dan anak tersebut. Pada tubuh kedua jenazah ditemukan bekas kekerasan. “Dari hasil visum yang kami lakukan ke RS Polri bahwa memang ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap dua korban tersebut,” ujarnya.
Korban ibu dan anak mengalami kekerasan akibat benda tumpul. Namun pihaknya saat ini masih menunggu hasil resmi autopsi dari RS Polri untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian keduanya. “Kekerasan benda tumpul di bagian tubuhnya korban, tapi ini kan masih bersifat visum sementara untuk hasil autopsi sedang dilakukan oleh RS Polri nanti lebih lengkapnya disampaikan oleh pimpinan di saat sudah terungkap,” ujarnya. (Red)