Surabaya, sinarlampung.co-Uswatun Khasanah (29), janda cantik warga Blitar yang berkerja sebagai Lady Companion (LC) freelancer di Tulungagung, ditemukan tewas dimutilasi. Jasad tubuhnya ditemukan dalam koper merah, di kawasan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis 23 Januari 2025 sekira pukul pada pukul 09.00 WIB.
Kondisi tubuh korban tanpa kepala dan kaki, terbungkus seprai. Koper itu pertama kali ditemukan warga di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dan bagian kaki korban ditemukan di Ponorogo, Minggu 26 Januari 2025.
“Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” Kata warga di lokasi penemuan koper.
Dari penyelidikan Tim gabungan Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum dan Satreskrim jajaran Polda Jatim menangkap pelaku pembunuhan. Pelaku adalah pria asal Tulungagung, yang bekerja sebagai tukang jual mobil bodong, pacar korban.
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, korban Uswatun Khasanah adalah wanita kelahiran 25 April 1995 dengan status pekerjaan karyawati swasta. “Kami berhasil mengidentifikasi hal tersebut melalui pengenalan sidik jari dan juga dengan bantuan alat rekognisi,” Kata Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu 25 Januari 2025.
Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri ciri fisik, aksesoris, maupun pakaian yang sebelumnya sudah diumumkan. Dari lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, sprei, hingga sendal.
Pelaku Ditangkap
Polisi menangkap Rohmad Tri Hartanto atau RTH (32), terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, pada Minggu 26 Januari 2025 sekitar pukul 00.00 WIB, “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB,” kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman saat dikonfirmasi, Minggu, 26 Januari 2025.
Rohmad Tri Hartanto merupakan pacar dari korban. Menurut Heru, ada dua dugaan motif pelaku tega memutilasi korban. Pengakuan sementara katanya suami siri.
“Mungkin awalnya tidak berniat mutilasi, tapi kemudian ingin menghilangkan jejak lalu dimutilasi. Atau karena sudah ada perencanaan sejak awal, sudah kenal cukup lama, ada semacam emosi, ingin menghilangkan korban dengan cara cukup sulit tapi dianggap ini efektif karena tidak mudah mengidentifikasinya,” ungkap Heru Susetya.
Heru menyebut ada alasan tersendiri pelaku nekat memutilasi korban. Salah satunya adalah agar jejaknya lama terendus kepolisian. “Ini pelakunya punya keinginan untuk menghilangkan jejak atau membuat cukup lama bisa diidentifikasi walaupun akhirnya bisa dilacak pihak kepolisian. Bisa spontan atau direncanakan,” ujar Heru.
Heru juga menyinggung perangai terduga pelaku yang merupakan psikopat. Sebab seseorang yang berani melakukan tindak mutilasi ada indikasi berdarah dingin layaknya Psikopat.
“Bisa dikatakan pelaku ini mungkin berdarah mungkin, agak psikopat. Karena kalau sekadar membunuh orang dibunuh saja enggak usah dimutilasi. Kalau sampai dimutilasi, tentunya ada kehendak yang lain, itu termasuk berdarah dingin,” imbuh Heru.
Dieksekusi di Hotel
Pelaku diduga membunuh dan memutilasi Uswatun di sebuah kamar hotel bernama Hotel Adisurya di Kecamatan Kota, Kota Kediri, Jatim. Kamar 301 hotel itu kini telah dipasang Police Line yang diduga menjadi lokasi mutilasi sebelum jasadnya dibuang. Sementara, korban ditemukan meninggal di koper di Kabupaten Ngawi.
Irfan salah seorang satpam hotel menyebutkan sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. “Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi,” ungkapnya.
Korban Bekerja Sebagai LC
Informasi media di Tulung Agung, menyebutkan Uswatun Hasanah selama ini dikenal dengan panggilan Ana. Sejumlah sumber menyebutkan, Ana menjadi pekerja lepas sebagai pemandu lagu atau Lady Companion alias LC lepas.
Dia sering berpindah lokasi di sejumlah tempat hiburan, sesuai permintaan klien. “Dia tidak menetap di satu tempat. Pindah-pindah di sejumlah tempat,” ujar seorang sumber, sambil menyebut sejumlah tempat karaoke, Sabtu 25 Januari 2025.
Selama ini, Ana tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman, kawasan Kelurahan Kenayan, Tulungagung. Menurut penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu 19 Januari 2025.Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya. “Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi,” ujar penjaga kos bernama Aan itu.
Ana tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini. Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp1, 2 juta per bulan. Selama ini, ujar Aan tidak ada teman yang datang ke tempat kos Ana. “Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya,” ujarnya. (Red)