Catatan Harkanas 2023: Masyarakat Lampung Disebut Lebih Menyukai Makan Ikan Lele, Benarkah?
OIeh: Iwa Perkasa
Peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) 2023 Lampung digelar di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Jumat (08/12/2023.
Dalam acara itu digelar aksi makan ikan serentak bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dan Wakil Bupati Lampung Timur Aswar Hadi.
Hadir pula Anggota DPR RI Ir. Hanan A. Rozak, M.S., Kementrian Perikan Dan Kelautan yang Di Wakili Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Innes Ramania, Kadis Perikanan Dan Kelautan Provinsi Lampung Ir. Liza Derni,M.M, Dandim0429 LAMTIM, Ketua dan Wakil PKK Lampung Timur.
Acaranya sangat semarak karena diperkaya dengan serangkaian kegiatan seperti penyerahan bantuan alat dan Bansos untuk para nelayan, Bansos, Lomba masak, stand bazar dan lomba mewarnai yang diikuti anak-anak.
Namun momentum perayaaan hari ikan tahun 2023 di Lampung masih dibayang-banyangi oleh masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat (TKIM) Lampung.
Dari data statistik yang ditampilkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung tingkat konsumsi ikan Provinsi Lampung tahun 2021 sebesar 34,93 kg/kapita.
Angka itu tidak berubah alias sama dengan tingkat konsumsi ikan masyarakat Lampung pada tahun 2022. Angka TKIM Lampung selama dua tahun terakhir itu masih berada jauh di bawah TKIM nasional, di mana pada 2021 sudah mencapai 55,16 kg/kapita dan pada 2022 sebesar 56,48 kg/kapita.
Bahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat angka konsumsi ikan nasional hingga Oktober 2023 sudah mencapai 58,48 kilogram per kapita. Sementara TKIM Lampung diprediksi tidak akan banyak bergeser pada pada angka 34,93 kg/kapita.
Angka 34,93 tersebut setara dengan 2,9 kg/bulan/kapita atau 0,09 kg/hari/kapita.
Berdasarkan tingkat preferensi konsumsi rumah tangga pada 2021, tingkat konsumsi ikan masyarakat di Provinsi Lampung didominasi jenis ikan lele.
Dominasi ikan lele itu disebut-sebut dipengaruhi oleh kesukaan masyarakat, di mana berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung tingkat kesukaan pada ikan lele pada 2021 mencapai 4,39 kg/kapita/tahun setara ikan utuh segar atau 17,10 % dari total konsumsi ikan dalam rumah tangga.
Selanjutnya jenis ikan mas/nila dengan tingkat konsumsi sebesar 3,45 kg/kapita/ tahun atau 13,47 % dari total konsumsi ikan dalam rumah tangga.
Untuk jenis ikan laut, tuna/tongkol/cakalang di posisi ketiga dengan tingkat konsumsi sebesar 2,20 kg/kapita/ tahun setara ikan utuh segar atau 8,60 % dari total konsumsi ikan dalam rumah tangga.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan produksi Perikanan Lampung naik 7,49% pada 2022 sebesar 347.177,64 Ton dari 322.986,13 Ton pada 2021.
Sementara volume dan nilai ekspor perikanan Lampung tahun 2021 dibanding tahun 2022 meningkat sebesar 22,56% dan 13,28% atau naik dari Rp.2,32 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp.2,63 triliun tahun 2022.
Gubernur juga mengatakan Lampung menjadi penyuplai ekspor kepiting rajungan ke negara tetangga setelah udang.
Harga ikan laut, seperti rajungan, udang dan tuna memang relatif cukup tinggi di pasar dunia, sehingga tidak banyak dikonsumsi masyarakat di Lampung.
Jadi kesimpulan bahwa masyarakat Lampung lebih menyukai makan ikan lele tidak relevan, sebab sangat mungkin masyarakat juga menyukai ikan ‘berkelas’ seperti tuna, udang dan rajungan, hanya saja tak mampu membelinya.(*)