
Anies Baswedan: Kereta Double Track Bakauheni-Palembang 17 Agustus 2025
Bandar Lampung, sinarlampung.co – Anies Baswedan menyampaikan orasinya, kita akan siapkan kereta Doble Track rute Bakauheni-Bandar Lampung-Kertapati (Palembang), sudah tertera tiketnya dengan nama Anies Muhaimin tanggal keberangkatan 17 Agustus 2025. Antar kota tersambung dengan efisien, hemat BBM, dan hemat biaya.
Anies melanjutkan, “kami merencanakan di Bandar Lampung kita bangun transportasi umum yang menjangkau seluruh wilayah Bandar Lampung, supaya warga bisa pergi kemana saja menggunakan kendaraan umum dengan harga yang murah,” hal ini dikatakannya pada acara Dialog Kebangsaan Mahasiswa Universitas Malahayati Bersama Anies Baswedan, dengan tema “Tantangan Generasi Milenial Dalam Menjemput Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045″ di Graha Bintang. Kamis, 7 Desember 2023.
“Yang paling penting, naik kereta api membuat kita berbagi ruang, dalam gerbong kereta api boleh kaya boleh miskin duduknya sama setara, perasaan persatuan di bangun dalam kereta api”, ujar Capres nomor urut satu.
Kalau naik kendaraan yang bisa pakai tol hanya yang punya mobil. “Pernahkan di jalan tol berbagi dengan orang yang tidak mempunyai kesejahteraan?” tanya Anies pada audiens. “Tidak”, jawab serentak ribuan mahasiswa. “Tanpa kita sadari kita bangun tempat yang terseleksi pemakainya. Jika kita bangun kereta api maka siapa saja bisa naik kereta api dan itu adalah kendaran rakyat yang mempersatukan”, tegas mantan Gubernur DKI Jakarta.
Tak hanya itu, Anies Baswedan melanjutkan, peningkatan fasilitas, kami membayangkan masa depan, transfortasi dalam kota dan antar kota yang lebih baik. Tahun 2009, pertama kali Indonesia punya penduduk lebih banyak di kota daripada di desa. Tahun ini (2023, red) 56 persen penduduk Indonesia tinggal di kota, bila kota-kota tidak membangun transportasi umum maka akan mengalami kepadatan lalu lintas yang luar biasa, papar Anies.
Diperkirakan, tahun 2045 penduduk Indonesia di perkotaan sebanyak 75 persen. “Bayangkan kalau setiap orang menggunakan kendaran pribadi maka ongkosnya mahal, kemacetan tinggi, waktu dan uang yang terbuang karena kemacetan akan sangat besar”, ujar mantan rektor Universitas Paramadina.
Anies Baswedan menceritakan, di seluruh Indonesia, baru Jakarta yang memiliki transportasi umum, pergi kemana saja dari mana saja cukup dengan 10 ribu rupiah, ujar Anies bangga.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kita adalah bagian dari Indonesia dan teman-teman pemuda pemilik masa depan, anda lebih banyak besok dari pada kemarin. Kita sedang menuju Indonesia yang lebih adil. Ketika republik ini merdeka, tujuannya bukan sekedar kesejahteraan tetapi menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kata mantan Mendikbud.
“Pancasila disebut mencapai puncaknya, bila terjadi keadilan sosial maka muncul persatuan. Bila tidak ada keadilan sulit adanya persatuan. Contoh, negara mana yang bersatu dalam ketimpangan, gak ada. Kampung mana guyub dalam ketimpangan, ga ada juga. Semua yang menginginkan persatuan pasti ada keadilan”, Anies menegaskan.
Itulah sebabnya, kami sedang berjuang sekarang membawa gagasan untuk membuat Indonesia lebih berkeadilan. Artinya, pembangunan yang dikerjakan di Indonesia tidak boleh hanya di satu tempat saja tapi harus di seluruh wilayah Indonesia”, imbuh Anies.
Lapangan Pekerjaan Sektor Padat Karya
Tak berhenti sampai disitu, Anies Baswedan melanjutkan, di Lampung yang dibutuhkan lapangan pekerjaan. Disisi lain, dalam 9 tahun terakhir ini investasi Indonesia mengalami kenaikan yang luar biasa, sekitar 400 triliun pertahun, pada tahun 2022 menjadi 1200 triliun pertahun naik empat kali lipat tetapi penyerapan tenaga kerja malah turun.
“Apa yang terjadi, investasinya naik tetapi penyerapan tenaga kerja per triliun investasi turun karena investasi yang didorong bukan investasi padat karya tapi investasi padat modal sehingga penerapan tenaga kerja kecil”, jelas Anies.
Karena itu, situasi ini, kami merasa perlu dirubah, ke depan kita harus dorong investasi pada sektor-sektor padat karya sehingga banyak menyerap tenaga kerja lebih banyak, seperti sektor pertanian, perkebunan, manufaktur, kata Anies penuh optimis.
Tetapi yang didorong pertambangan, uangnya banyak investasi besar tetapi penyerapan tenaga kerjanya kecil bahkan tenaga kerja asing. Ini akan kita kerjakan bersama-sama, orientasinya dirubah, ungkap Anies penuh semangat.
Pendidikan Didukung Pemerintah
Anies Baswedan juga bernostalgia, saya beberapa kali ke Lampung tepatnya Tulang Bawang Barat dengan program Indonesia Mengajar mengirimkan secara rutin sarjana-sarjana terbaik ke daerah yang kekurangan guru untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa di pelosok Indonesia.
Masih kata Anies, hal penting lainnya adalah pendidikan, kita harus bersyukur teman-teman di ruangan ini mengenyam pendidikan tinggi, banyak teman-teman kita yang tidak pernah menginjakkan kaki ke kampus, mereka hanya mendengar dan membayangkan, hari ini mereka merasa frustasi kenapa saya tidak punya kesempatan untuk kuliah, kenapa biaya kuliah semakin hari semakin mahal. Efeknya, banyak warga yang tak sanggup mengirimkan anaknya ke perguruan tinggi.
“Kami ingin sama-sama merubah bahwa pemerintah membantu bukan hanya perguruan tinggi negeri tetapi perguruan tinggi swasta supaya mendapatkan kesempatan yang sama, minimal pemerintah tidak membebani perguruan tinggi swasta. Kalau tidak ada perguruan tinggi swasta siapa yang akan mendidik anak-anak kita yang tak tertampung di perguruan tinggi negeri”, tutur Anies.
Jika tidak ada sekolah-sekolah swasta, kata Anies melanjutkan, siapa yang akan mendidik anak-anak kita yang tak tertampung di sekolah negeri. Oleh karena itu berhentilah melakukan diskriminasi terhadap sekolah dan perguruan tinggi swasta,
Hal yang harus dilakukan pemerintah, menyiapkan lahan, pemerintah mengurangi beban. Misalnya, pajak bumi dan bangunan perguruan pendidikan swasta harus di nol-kan sehingga tidak punya beban PBB, saran Anies.
Hal lain, banyak sekolah yang akan dibangun tapi kesulitan mendapatkan lahan karena harga tanah mahal, kalau dia harus beli tanah maka harga tanah itu nanti di bebankan pada SPP yang bayar orang tua sehingga biaya jadi mahal, imbuh Anies.
Bila pemerintah menggunakan tanah negara yang begitu banyak untuk kegiatan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa maka kampus dan sekolah swasta tidak harus membebani orang tua dengan biaya yang besar karena mereka dapat tanah dari negara, tegas Anies.
“Bonus demografi hanya menjadi manfaat kalau mereka sehat, terdidik, kompeten, berakhlak dan berketerampilan bila tidak, hanya akan menjadi beban. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi investasi. Maka kita tidak khawatir mengeluarkan biaya karena kita tahu akan mendapatkan hasil dikemudian hari. Jadi, Jangan pandang pengeluaran di bidang pendidikan sebagai biaya”, Anies menegaskan.
Perhatian Pemerintah pada Pendapatan Guru
Pada saat sesi tanya jawab, Agung mahasiswa akutansi Universitas Malahayati, menyampaikan, saya mempunyai cita-cita menjadi guru Bahasa Lampung, tetapi cita-cita itu berubah dikarenakan status guru di masyarakat kecil gajinya. Kendala pendidikan di Indonesia, diantaranya infrastruktur dan kurikulum yang berganti-ganti. “Bagaimana solusi untuk meningkatkan gaji guru honorer?”, kata Agung bertanya pada Anies.
Anies Baswedan menjawab, kita akan melakukan reformasi tentang pengangkatan guru-guru. Banyak sekali guru yang sudah mengabdi tidak pernah mendapatkan imbalan yang setara. Kita rekrutmen secara bertahap agar semua memiliki kepastian sehingga tidak ada lagi guru yang berpendapatan rendah.
“Kita semua mengakui bahwa pendidikan itu mahal, tetapi kebodohan itu lebih mahal lagi. Jadi, jika kita ingin guru-guru konsentrasi mendidik anak maka guru harus tenang hidupnya. Disisi lain, guru harus mau dinilai kinerjanya dan harus terus menerus meningkat. Guru itu pembelajar guru terus menerus harus belajar”, Anies menjelaskan.
Pembangunan yang Mendukung Ekonomi dan Ekologi
Pada kesempatan yang sama, Rani prodi manajemen, menanyakan, pembangunan infrastruktur dapat menimbulkan dampak negatif seperti perubahan lahan pertanian, konflik agraria dan krisis lingkungan. “Apa solusi agar pembangunan infrastruktur tidak memberikan dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan?” tanya Rani pada Anies.
Anies mengatakan, sebelum melakukan pembangunan ada Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) harus dijalankan dengan benar, yang sering menjadi masalah adalah proyeknya dikerjakan dan sudah selesai, Amdalnya belum pernah ada, Ekonomi dan ekologi harus jalan bersama. “Dulu orientasinya pertumbuhan, besok orientasinya pertumbuhan, pemerataan, dan keberlanjutan”, pungkas Anies. (Heny/Red)