Bandar Lampung, sinarlampung.co – Warga Kelurahan Sukajawa, kecamatan Tanjung Karang Barat bernama Mahesa dikagetkan dengan aksi 3 orang pria berseragam PLN dan 1 orang berseragam polisi yang dengan diam-diam tanpa sebab dan pemberitahuan main cabut meteran listrik pascabayar atau listrik bulanan miliknya.
“Kejadian sekitar jam 9.45 WIB, saat membuka pintu saya kaget ada 3 atau 4 petugas PLN dengan 1 orang dari polisi sudah mencopot dan memegangi mesin meteran listrik rumah nenek saya. Saat ditanya soal surat perintah penugasan ataupun pencopotan meteran serta SOP-nya, mereka tidak menggubris, hanya meminta saya ke kantor PLN dan langsung pergi kabur menggunakan mobil yang sudah diparkirkan di bawah situ, tidak depan pagar ataupun di halaman depan rumah saya,” kata Mahesa saat di Kantor PLN ULP Karang,(6/11/2023).
Lanjut Mahesa, pasca pencopotan meteran tersebut dirinya lantas mendatangi kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) Karang, yang berada di Jalan Diponegoro, Gotong Royong, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Setibanya di sana, Petugas Pelayanan PLN mengatakan meteran bisa dipasang namun harus beralih ke prabayar (token).
“Petugas di pelayanan mengatakan bisa dipasang kembali tapi harus mengganti meteran listrik token dan tidak bisa memakai Kwh meter pascabayar, mendengar itu jelas saya menolak dan memprotesnya,” tambah Mahesa.
“Secara tidak langsung, PLN terkesan memaksakan pelanggannya beralih dari penggunaan listrik pascabayar ke prabayar. Dengan Cara-cara demikian, ini sangat arogan dan tidak beretika dan merugikan pelanggan terutama yang memiliki usaha rumahan yang menggunakan listrik,” ujarnya.
Mahesa mengakui memang memiliki tunggakan satu bulan, namum belum mendapatkan peringatan dan bahkan bukan hanya dirinya saja yang mengalami hal serupa. Warga di Kelurahan lain juga mengalami hal sama meski tidak ada tunggakan.
“Saya memang ada tunggakan satu bulan, tapi mereka main copot Kwh meter tanpa ada pemberitahuan ataupun peringatan sebelumnya. Tadi saya juga tanya warga kedaung yang ikut ngantri ngga ada tunggakan dicopot dan disuruh ganti ke listrik prabayar, kalo mau jelasnya media tanyakan saja mereka (warga) yang ada didalam itu,” tuturnya. (Red)