Tanggamus (SL)-Anggun Delva (12), warga Pekon Penantian, Kecamatan Pulau Panggung, Tanggamus, menderita hidrosefalus sejak usia delapan bulan butuh bantuan kursi roda untuk menopang tubuh yang lumpuh. Kursi roda yang ada sudah rusak. Sementara kondisi ekonomi orang tuanya yang tinggal bersama kakek dan neneknya yang terbatas tak mampu membelikan kursi roda, Kamis 20 Januari 2021.
Delva selama ini tinggal dan dirawat oleh Kakek dan Nenek, sejak usia delapan bulan dinyatakan menderita Hidrosefalus oleh salah satu rumah sakit di Lampung. Karena tidak ada biaya untuk berobat pada saat itu, orang tuanya memutuskan untuk memberhentikan proses pengobatan.
Meta Anggraini, mengatakan secara ekonomi mereka juga tidak memungkinkan untuk membeli kursi roda, yang mereka idam-idamkan. Anggun berharap ada uluran tangan dari pihak mana pun untuk menyumbang kursi reda. “Dulu pernah ada, yang kasih kursi roda dari seseorang, namun kursi roda tersebut tidak cocok sebab anak kami secara fisik mengalami lumpuh total,” katanya.
“Jadi saat ditempatkan di kursi kepalanya terkulai. Selama ini kami belum pernah menerima bantuan apa pun, baik perhatian ataupun uang yang dari pemerintah. Baru nanti akan menerima BLT DD (anggaran tahun 2022) dari pihak pekon kemaren sudah didata,” tuturnya.
Selain dari kursi roda Meta juga mengharapkan bantuan seperti obat atau pun vitamin. “Anak kami ini kan tetap membutuh kan obat-obatan dan vitamin, itu harus kami upayakan, kalaupun ada selama ini dengan biaya sendiri. Semoga kedepan dari pemerintah ada perhatian khusus untuk membantu meringankan beban kami.” harapnya.
“Waktu lahirnya normal sama seperti bayi pada umumnya, memang saat itu sudah ada kecurigaan pada bagian kepala yang rada besar. Karena kami ada keturunan kepalanya besar, ya kami kira ini keturunan. Tapi kala itu ia memang sudah selalu menangis,” katanya.
Dan pada umur delapan bulan, mereka mencoba membawa anaknya ke RS Abdoel Moeloek, “Dari sana kami menerima kabar anak kami terdiagnosa Hidrosefalus. Ada selama satu bulan dilakukan nya perawatan, namun karena terbentur biaya terhenti lah pengobatan itu hingga kini. Dan yang bisa kami lakukan adalah dengan memberikan pengobatan tradisional hingga sampai saat ini,” ujarnya.
Anggun Delva yang lahir 25-11-2009 anak kedua dari pasangan Mahaludin (41) dan Meta Anggraini (36). Sehari hari bekerja sebagai buruh tani kopi di wilayah Lampung Barat. Keluarga ini sangat berharap mendapatkan perhatian dari para dermawan dan pemerintah.
Bagi yang berkenan, untuk menyumbang sebagian rezeki nya bisa langsung menghubungi no telpon atau ke no rek dibawah ini. Telepon : (0822 8208 5544) (0852 7998 0222). Rekening BRI ; (5780 01.04.2246532) a/n Meta Angraeni. (Wisnu)