Lampung Selatan (SL) – Noni Apriani (32) alias Sherly, warga asal Desa Pius, Kecamatan Kisam, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, ditemukan tewas mengenaskan, di kamar kontrakannya, di kampung Sebayak, Desa Kedaton Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Jumat 13 Agustus 2021 pagi sekitar pukul 7.30 WIB.
Diduga korban yang sudah dua tahun menetap di Kalianda itu sempat pesta miras bersama seseorang di dalam kamar, lalu terlibat cek cok hingga terjadi pembunuhan. Warga sekitar kontrakan korban sempat mendengar keributan dan teriakan korban dari dalam kamar tersebut, hingga paginya korban ditemukan sudah tak bernyawa.
Kondisi leher korban luka sayatan senjata tajam, wajah dan lengan lebab, bahkan pakaian yang dikenakan robek. Selain ceceran darah, ditemukan botol minuman keras merk anggur merah yang sudah habis diminum dan banyak puntung rokok di kamar korban. Sementara sepeda motor merk Yamaha Mio yang kreditnya sebentar lagi lunas, dan satu HP Android yang biasa dipakai sehari-hari raib.
Korban yang diketahui sehari-hari bekerja sebagai perempuan malam, aktif di prostituai online alias open BO itu kali pertama ditemukan tukang sayur langganannya, yang biasa mengantar sayur tiap pagi. Tukang sayur itu curiga melihat pintu kamar tak tertutup rapat dan terlihat kaki korban dan lampu kamar padam.
Tukang sayur mendekati pintu kamar melihat banyak darah. Dia kemudian melaporkan hal ituru kepada warga lain. Kemudian membuka pintu kamar dan melihat korban bersimbah darah. Mayat korban masih mengenakan rok mini warna hitam dan kaos pink, tergeletak miring ke arah kanan di sudut kamar.
Pedagang sayur spontan menjerit minta tolong, dan didengar warga yang kemudian berdatangan. Warga kemudian melapor ke Polisi, yang kemudian datang dan mengevakuasi korban ke kamar jenazah RSU Bob Bazar Kalianda.
“Korban ini sudah dua tahunan tinggal di Kalianda, dan pindah pindah indekos. Cerita teman-temannya korban punya satu anak di OKU sana,” kata warga di lokasi kejadian.
Sekitar pukul 21.00, Kamis 12 Agustus 2021, warga sempat mendengarkan suara jeritan korban. Tapi karena malam warga tidak mengubris. “Infonya motor dan HP diambil pelaku. Tapi cincin dan gelang emas katanya masih ada,” katanya.
Rekan korban mengatakan korban sejak beberapa tahun belakangan ini memiliki kekasih yang juga warga Kalianda. Bahkan korban berniat berpindah domisili menjadi warga di salah satu desa di Kecamatan Kalianda itu mengikuti KK (Kartu Keluarga) kekasihnya itu.
“Terakhir saya lihat WAnya aktif sekitar jam 21.26. Itu pun saya lihat tadi siang setelah heboh mbak Sher meninggal katanya di bunuh,” katanya.
Sherly, kayanya masih punya ibu yang sudah tua dan seorang anak yang masih dinafkahi di kampung halamannya di Kisam sana. “Pagi tukang sayur langganan mbak Sher ke kamar. Katanya sudah curiga, karena pintu gk tertutup rapat dan kamar dalam kondisi gelap. Begitu melihat banyak darah, langsung tukang sayur keliling itu lapor dengan warga lain,” katanya.
Melati mengungkapkan, jika korban memiliki sepeda motor merk Yamaha Mio yang kreditnya sebentar lagi selesai. Kemudian HP Android yang biasa dipakai sehari-hari. “Iya motor sama hp hilang, tapi gelang sama kalung emasnya masih,” ucapnya.
Kapolsek Kalianda AKP Mulyadi Yakub mengatakan kasus itu kini sudah ditangani Satreskrim Polres Lamsel. “Satreskrim Polres Lamsel yang menangani kasus ini,” Kata Mulyadi.
Tim Reskrim sedang menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi. “Tim inafis sedang turun olah TKP,” kata dia.
Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Enrico Donald Sidauruk mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian korban. “Belum bisa komentar banyak. Kami masih lakukan olah TKP, dan Jenazah korban sudah kita bawa ke rumah sakit untuk di otopsi dan mengambil keterangan sejumlah saksi,” kata Enrico.
Sherly diduga menjadi korban pembunuhan orang dekatnya. Sherly baru 10 harj tinggal di kamar indekos milik pengusaha aramada angkutan umum itu. (Jun/red)