Bandar Lampung (SL) – Pengusaha Bakso dan Mie Ayam Son Haji Sony menyatakan hengkang dari Bandar Lampung dan memfokuskan perkembangan usahanya di luar kota melalui banner yang dipasang di seluruh gerainya. Hilangnya kuliner khas bakso yang jadi ikon Bandar Lampung hampir 40 tahun viral dan jadi gunjingan masyarakat Lampung.
Sejak Sabtu (03/07/2021) kemarin, hampir seluruh outlet Bakso Son Haji Sony memasang poster pemberitahuan bakal tutup dan dipindah alihkan ke luar kota.
“Kami dari management Bakso Son Hajisony ingin memberitahukan bahwa Bakso Son Haji Sony akan memfokuskan perkembangan usaha di luar Kota Bandar Lampung dan outlet yang ada di Kota Bandar Lampung mungkin akan segera ditutup dan dipindah alihkan ke luar kota,” tulis dalam poster tersebut.
“Terima kasih atas dukungan & kepercayaan pelanggan selama 40 tahun terakhir,” tambahnya.
Masyarakat menduga penyebab dari tutupnya semua gerai Bakso Son Hajisony yang beradi di Kota Bandar Lampung akibat dari penyegelan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung terkait pajak.
“Belum tau pasti, kami hanya diminta untuk memasang pengumuman ini di 19 gerai yang ada di Bandar Lampung,” katanya salah karyawan yang mengaku belum mengetahui pasti kapan rencana penutupan gerai tersebut.
Hingga saat ini, pihak Manajemen dari Bakso Son Haji Sony belum menjawab panggilan telepon wartawan terkait konfirmasi hengkangnya semua outlet Son Haji Sony di Kota Bandar Lampung.
Sementara Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Lampung Friandi Indrawan menilai, hal ini imbas dari polemik antara pemkot dengan dunia usaha.
Dan ini juga akibat kesewenang-wenangan pemkot yang dilakukan melalui Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) yang menyegel enam gerai Bakso Sony karena tak maksimal menggunakan tapping box.
“Salah satu usaha kuliner yang sudah 40 tahun merintis usahanya di Bandar Lampung hingga memiliki belasan gerai, karena ada permasalahan dengan BPPRD, mereka tutup,” kata Friandi, Sabtu (3/07/2021).
Menurut Friandi, kibatnya, pemkot tidak hanya akan kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun juga akan kehilangan ikon wisata kuliner Bandar Lampung.
“Kalau bukan rasa sakit hati, Bakso Sony gak akan hengkang ke luar Lampung. Dan buka di Jakarta, Palembang, dan Bandung. Mereka sudah punya nama jadi tidak sulit untuk bangun ditempat lain,” kata dia.
Friandi menjelaskan, Bakso Sony sudah puluhan tahun menyumbang PAD Bandar Lampung. Seharusnya, pemkot menjadikan para pelaku usaha sebagai mitra yang sejajar.
“Bakso Sony itu sudah puluhan tahun dan sudah menyumbang PAD yang bisa dikatakan cukup besar, walaupun disinyalir kata pemkot memiliki masalah tapping box ataupun hal lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung Yanwardi mengatakan penutupan gerai Bakso Son Haji Sony merupakan hak dari pemilik usaha. Yanwardi menyatakan hal itu tidak akan mempengaruhi PAD Bandar Lampung.
“Penutupan gerai Bakso Son Haji Sony merupakan hak dari pemilik usaha. Itu hak mereka ya untuk menutup gerai atau bagaimana, kita tidak ada komentar mengenai hal tersebut,” kata Yanwardi.
Yanwardi menegaskan jika penutupan seluruh gerai Bakso Son Haji Sony di Bandar Lampung itu tidak akan berpengaruh apapun pada PAD Bandqr Lampung. “Gak ada kok, gak akan mempengaruhi pendapatan PAD kita,” jelasnya. (Red)