Pesawaran (SL) – Oknum anak Kepala Desa Bunut, Pesawaran diduga aniaya wartawan yang hendak pertanyakan biaya langganan koran, Senin (12/04/2021).
Hal tersebut berawal ketika wartawan salah satu media (Paisal) bersama rekannya datang ke kantor desa tetapi kepala desa tidak ada. Dan akhirnya para awak media berinisiatif untuk mendatangi rumah Arifin selaku Kepala Desa Bunut untuk menanyakan pemberhentian berlangganan koran. Dikarenakan kesal sang anak meninggikan suaranya dan langsung memukul wartawan tersebut.
“Saat itu saya hanya ingin menanyakan perihal langganan koran. Tetapi Kades Arifin justru marah dan berteriak dengan nada tinggi”, ungkap Paisal.
“Saya hanya meluruskan”, ungkap paisal.
Kepala Desa Bunut Arifin dan sang istri memarahi dan membentak wartawan itu dengan suara meninggi. Istri Kades juga mengatakan jika wartawan tersebut tidak mempunyai etika, serta suaminya sudah menjadi Kepala Desa selama dua periode.
Sedangkan anak kepala desa yang diduga pelaku pemukulan dengan nada tinggi pun sempat mengatakan untuk menelpon Mabes sambil menunjuk ke arah wartawan.
“Telpon Mabes ya, telpon Mabes ya”, lanjut Paisal.
“Kamera saya pun sempat dipukul oleh istri kades, karenaarna sedang mengambil gambar saat kejadian”, jelas wartawan yang sedang melakukan kegiatan peliputan.
Kepala Desa, Arifin marah dan berteriak untuk menyuruh anaknya memukul wartawan yang bertugas melakukan penagihan tersebut.
“Iya bang, kades sengaja memanggil orang untuk memukul saya, yang tak lain ternyata anaknya sendiri. Dan beberapa warga yang dekat dengan rumah Kades Arifin disuruh datang oleh kades”, jelas paisal.
Setelahbeberapa warga tiba di depan teras rumah Kades Arifin, pelaku yang saat itu belum diketahui identitasnya langsung menampar wartawan (Paisal) dari belakang beberapa kali, kearah pipi sebelah kiri hingga lebam.
“Saya sudah visum dan saya sudah melaporkan hal ini ke Polres Pesawaran. Saya harap pelaku dapat ditangkap dan segera di proses secara hukum yang berlaku”, harapnya. (DIN)