Tanggamus (SL)-Alat transportasi penyebrangan menggunakan perahu rakit yang sudah di modifikasi dengan plat baja masih di gandrungi warga Semaka dan Wonosobo Kabupaten Tanggamus Lampung.
Mereka beralasan murahnya harga penyebrangan dan dekatnya jarak tempuh dibandingkan melalui jembatan yang harus berputar menempuh sekitar 3 Km baru sampai di jembatan.
Penyebrangan ini menghubungkan antara kecamatan Semaka dengan kecamatan Wonosobo.
Dengan merogoh kocek 2000 untuk kendaraan bermotor dan 10.000 kendaraan mobil pribadi dapat menggunakan jasa penyebrangan rakit ini.
Ada dua unit rakit penyebrangan di daerah itu yang berjarak sekitar 60 meter dari rakit 1 ke rakit ke 2.
Menurut Liwon, warga Pekon Banjar Sari kecamatan Wonosobo yang merupakan salah satu pengelola jasa penyebrangan ini mengaku sudah 30 tahun sejak tahun 1990 dia sudah bekerja sebagai operator penyebrangan tersebut.
Jalur penyebrangan itu sudah ada sejak tahun 1960, tapi masih menggunakan rakit bambu. “Sejak tahun 1990 saya bekerja disini, dan sebelum saya di lampung, penyebrangan ini sudah ada sejak tahun 1960 tapi perahunya rakit bambu.” Jelasnya,Sabtu 20 Februari 2021.
Dalam seharinya penyebrangan ini di buka dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore dengan rata rata kendaraan yang melintas 100 kendaraan bermotor dan 10 mobil.
Sebelum adanya jembatan Semaka di Banjar negara, penyebrangan rakit ini bisa meraup rupiah hingga 900 ribu, namun sekarang hanya kisaran 300ribu perharinya.
“Setiap hari kami buka dari jam 6 pagi hingga sore, kadang kala malam,”ungkapnya
Lanjutnya, sekarang setelah ada jembatan penumpang paling 100motor dan 10 mobil dalam sehari dan pendapatan sekarang kisaran 300.000 perhari beda dengan waktu belum ada jembatan pendapatan bisa 900.000 perharinya.
Berbeda dengan Elnahdori salah satu pengemudi mobil yang menggunakan penyebrangan rakit dia merasa nyaman melintas di wilayah tengah antara Sudimoro dengan Banjar Sari dan berharap agar pemerintah dapat membangun jembatan di penyebrangan itu, karena dari segi ekonomi sangat mendukung sebagai lintas transportasi di jalur tengah wilayah Wonosobo dengan Semaka.
“Saya sering lewat rakit ini, selain dekat juga jalur tengah ini menurut saya lebih nyaman.Cuma kalau boleh berharap pemerintah membangun jembatan di sini karena jalan ini lebih dekat dan ramai di lintasi warga yang beraktivitas di sektor ekonomi,” ucapnya. (Hardi)