Garut (SL)-Seorang wanita, Weni Tania (23), warga Kampung Ciloa Tengah, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, ditemukan tewas mengenaskan di dalam jurang kebun warga di tepi sungai Cimalaka, belakang Pabrik PT Japfa, di Kampung Muncang Lega, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat 5 Februari 2021, pagi.
Saat ditemukan jasad korban dalam kondisi sudah membusuk dengan posisi telungkup dengan kondisi bagian bokong, celana dalam kondisi terbuka, dan tertancap bambu sepanjang 60 cm di bagian belakang. Mayat perempuan yang diduga korban pembunuhan itu ditemukan di dalam jurang sedalam 40 meter, mengenakan celana jins biru, kaos lengan panjang berwarna kuning.
Dilangsir media siber lokal garut, Fahmy Fadhil (27) warga Tegalpanjang mengatakan, warga di kampungnya heboh saat ada kabar penemuan mayat. “Kejadiannya pagi sekitar jam 09.00-an. Mayatnya ditemukan di sungai kecil di belakang Pabrik PT Japfa. Wanita itu mengenakan kaus kuning bergambar kucing dan celana jeans biru,” kata Fahmy kepada wartawan.
Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono, membenarkan penemuan mayat tersebut. Diperkirakan mayat tersebut tewas sekitar tiga hari sebelum ditemukan. “Saat kondisi mayat ditemukan, di lubang anus tertancap sebilah bambu” ucapnya.
Mayat perempuan tersebut, kata Kapolres, ditemukan diduga merupakan korban pembunuhan, karena kondisinya sangat mengenaskan. Ditemukan di dalam jurang sedalam 40 meter di tepi sungai Cimalaka, Desa Tegal Panjang, Sucinaraja Garut.
“Korban kemudian dibawa ke RSU Garut untuk dilakukan autopsi. Sementara itu, polisi mulai melakukan proses penyelidikan atas temuan mayat itu. “Kita sudah melakukan evakuasi korban dan selanjutnya dilakukan olah TKP. Kami masih mendalami kasusnya. Kondisi jasad korban masih mengenakan celana jeans dan baju lengan panjang warna kuningnya. Sementara pada bagian bokong, celana dalam kondisi terbuka,” ujarnya.
Identitas Terungkap
Identitas mayat perempuan yang ditemukan di Kampung Muncang Lega, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut, Jumat 5 Februari 2021 pagi, terungkap dari KTPnya bernama Weni Tania, warga Kampung Ciloa Tengah, RT 003/RW 003, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja.
Satu sahabat korban, Viki Ruspiandi (21), mengatakan sahabatnya itu dikenal pendiam saat sekolah. Viki menyebut dirinya dan korban telah bersama satu kelas hingga lulus di SMK PGRI Wanaraja (SMEA Aceng). “Saya dan Weni sudah dari kelas 10 hingga lulus satu kelas terus. Dia orang baik,” kata Viki.
Viki menyebutkan Weni adalah orang yang pendiam sejak duduk di bangku SMA dan terkadang suka menangis tanpa sebab. “Kalo di kelas juga suka diam enggak banyak bicara, kadang suka menangis tanpa sebab. Sama saya sering ditanya kenapa, tapi tidak pernah mau jawab. Dipendam sendiri aja kayaknya,” ungkap Viki.
Setelah lulus sekolah, Viki sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Weni. Viki mengakukaget ketika mendengar kabar terbaru sahabatnya itu. Viki yang bekerja di PT KAI Stasiun Wanaraja itu berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian sahabatnya. “Kaget saat tahu mayat itu adalah sahabat saya. Semoga cepat terungkap biar enggak simpang-siur lagi di medsos,” ucapnya. (Red)