Bandar Lampung (SL)-Meski kerap bermasalah PT. Mubarokah Jaya Makmur (MJM) ternyata diduga berhasil memonopoli tidak hanya proyek Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diubah Bantuan Langsung Tunai (BLT), tetapi juga mengendalikan borongan paket proyek bantuan sembako covid-19 di Provinsi Lampung.
Informasi sinarlampung.co menyebutkan, kemampuan PT MJM menguasai bisnis bantuan sosial pemerintah itu disinyalir dengan modus berbagi fee. Beberapa daerah yang bermasalah, Lampung Tengah, Lampung Timur, Way Kanan, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Pesawaran dan Lampung Selatan.
Teranyar Dinas Sosial (Dinsos) dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Pemkab Tulang Bawang yang diduga ada permainan dengan PT. MJM dalam pengadaan 27 ribu paket sembako Covid-19. Bantuan Sosial (Bansos) yang ditunjuk lansung ke pihak perusahaan MJM ini di bagikan kepada warga terdampak virus corona di 4 kelurahan, 147 kampung yang ada di 15 kecamatan, Kabupaten Tulang Bawang.
Dilangsir wartaw9.com, Senin 15 Juni 2020, satuan harga paket sembako yang berisi susu 2 kaleng cap enak, minyak goreng kemasan satu botol 900 mili, sabun mandi merek GIP 3 buah, gula pasir 1kg dan terigu mila 1 bungkus, ditemukan banyak kejanggalan.
Adapun rincian harga jual warung, gula pasir 1 kg senilai Rp15.000, sabun mandi GIP Rp2000 X 3= 6000, susu cap enak 2 kaleng Rp10 ribu X 2= 20.000, terigu mila 1 bungkus Rp8500 dan minyak goreng 1 botol 900 mili Rp11.000 dengan total paket sembako lima aitem Rp60.500 di kalikan 27 ribu paket sembako Bansos Rp1.633.500.000.
Sedangkan kontrak kerja dua jenis Bantuan Sosial itu Rp4.050.0000.0000, terdiri dari Bansos paket sembako Rp2.578.500.000 dan paket beras berlogo BMW Rp1.471.500.000. Jika dikenakan pajak PPH dan PPN sebesar 11,5 % = Rp. 296.635.000. Sedangkan belanja dari lima aitem paket sembako tersebut diatas menghabiskan anggaran Rp1.633.500.000. Jika dilihat dari pagu maka tersisa uang sebesar Rp648.365.000.
Sementara pengadaan beras yang diadakan Gabungan Kelompok Tani (Gapok) dengan jumlah tonase 135 ton beras dengan harga per kilo Rp.10.900bX 5 Kg per paket maka beras tersebut per paketnya Rp.54.500. “Selain timbangan kurang, beras 5 kg yang dikemas dalam karung berlogo BMW itu kualitasnya sangat buruk,” kata sumber wartawan, yang meminta namanya dirahasiakan.
Ketua Gapoktan Hairul Anom yang juga menjabat Kepala Kampung Hargo Rejo, Kecamatan Rawajitu Selatan mengatakan dirinya dibebankan menyediakan karung plastik Berlogokan Bergerak Melayani Warga (BMW) milik Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, SE, MH dengan harga Rp1.475 per paket.
Mengakibatkan pemotongan harga beras, hal ini telah berdampak pada kualitas beras tidak bagus yang di bagikan pada warga, di karenakan harga beras Rp10.900 sudah termasuk pemotongan harga karung berlogo BMW serta berdampak pengurangan jumlah tonse beras tersebut.
PT MJM Bantah
PT Mubarokah Jaya Makmur , mengklarifikasi tuduhan yang ditujukan kepadanya soal pendistribusian pangan yang selama ini dilakukan oleh pihak perusahaan. “Kami mau klarifikasi soal tuduhan yang diopinikan yidak baik. Mungkin disitu ada kompetitor lain, tapi pada intinya kegiatan kami di 8 Kabupaten clear tidak masalah sampai pada penerima,” ujar Endi Rubianto, Manager PT. Mubarokah Jaya Makmur, saat menggelar konferensi pers, di Marley’s Coffee, Bandar Lampung, Selasa, 3 September 2019 lalu.
Dirinya menjelaskan, dalam hal penyaluran PT. Mubarokah Jaya Makmur berpedoman pada undang-undang Kementerian Perdagangan Nomor 57 tahun 2017. “Patokan kami beras premium dengan harga eceran tertinggi khususnya untuk wilayah Lampung,” ujarnya.
Terkait penyaluran pun pihak perusahaan telah sesuai dengan kualitas yang terbaik. “Untuk penyaluran kami backup di 8 Kabupaten dengan volume 8 kilogram beras dan 6 butir telur,” lanjutnya.
Sementara terkait soal keluhan yang ada, yaitu pihak perusahaan dinilai menyalurkan bantuan pangan dengan nilai dibawah standarisasi. “Itu tidak benar. Selalu premium dan tidak ada gejolak sampai hari ini, dan beras premium itu harga eceran tertinggi sebesar Rp12.250,” jelasnya.
PT. Mubarokah Jaya Makmur berharap bahwa seluruh pihak dan masyarakat dapat memahami, dengan tiap penyaluran pangan kepada masyarakat di Lampung oleh perusahaan secara mandiri. “Intinya PT. Mubarokah Jaya Makmur mendiskusikan dibeberapa wilayah terutama di Lampung Tengah, Lampung Timur, Way Kanan, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Pesawaran dan Lampung Selatan, kami murni swasta mandiri dalam tiap pendistribusiannya,” harapnya. (Red)