Bogor (SL)-Bencana alam jangan sampai menghilangkan keceriaan anak-anak dan menyisakan trauma mendalam dalam perkembangan mereka. Atas dasar ini Perempuan Bangsa melakukan kegiatan rangkaian bhakti sosial Perempuan Bangsa Peduli Banjir dengan mendongeng untuk korban Banjir dan Longsor di Sukajaya, Bogor (9/1). “Bencana alam ini harus dapat kita ambil hikmahnya, tapi jangan sampai menghilangkan keceriaan anak-anak. Jangan sampai meninggalkan trauma bagi mereka,” kata Ketua Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah.
Perempuan Bangsa, lanjutnya, menempatkan kegiatan trauma healing kepada anak-anak dalam kegiatan Peduli Bencana. Selasa (7/1) misalnya, Perempuan Bangsa membagi-bagikan permen dan susu kepada anak-anak korban banjir di Cipinang Kampung Melayu, Jakarta. “Kami juga dalam bencana gempa Ambon melakukan trauma healing dengan mewarnai di pengungsian,” tambahnya.
Dalam kegiatan Bakti Sosial di Bogor tersebut, Perempuan Bangsa menyerahkan bantuan di Pondok Pesantren Nurul Hikmah yang sebagian bangunannya terbawa roboh dan terbawa arus sungai Ciburian. Istri Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Ketua Dewan Pembina Perempuan Bangsa, Rustini Muhaimin menyerahkan bantuan berupa genset, bahan makanan pokok, obat-obatan, selimut, handuk, makanan bayi, balita dan ibu hamil, dan uang tunai. Rustini mengatakan perlu segera dilakukan pemulihan kondisi sosial agar masyarakat segera bangkit dari suasana bencana ini. “Ke depan harus segera mendapat dilakukan recovery, terutama di pondok-pesantren ini agar kembali berdiri dan bisa melaksanakan aktivitas pendidikan lagi,” jelasnya.
Pengurus Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Muhammad Kosasih menjelaskan bahwa air pasang naik selama tiga kali. Santri dievakuasi ke atas pada Pukul 07.00 sehingga tidak sampai jatuh korban. Banjir kali ini adalah banjir terbesar yang menghancurkan 3 bangunan Pondok dan merusak bangunan-bangunan lainnya. Saat ini kegiatan Santri hanya berlangsung malam hari, mengaji. Siang hari mereka kerja bakti untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Dirinya berharap, Pondok Pesantren yang usianya sudah 43 tahun yang didirikan Alm KH Atta Tohirudin ini mendapat perhatian untuk pemulihan bangunan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Perempuan Bangsa juga mengunjungi titik pengungsian lain di Sukajaya dan memberikan bantuan. Pengungsi mengungkapkan bahwa rumahnya hancur terkena longsor dan tidak bisa kembali ke rumahnya. Turut hadir dalam pemberian bantuan tersebut Anggota DPR RI, Tomi Kurniawan dan Eem Marhamah. Kemudian Anggota DPRD Jawa Barat, Erni Sugiyanti, Nurodin dan Lukmanudin (Anggota DPRD Kabupaten Bogor).(*)