Bandar Lampung (SL)-Tingkat inflasi di Kota Bandarlampung per Desember 2019 naik tipis 0,47 yang dipicu oleh gejolak harga berbagai komoditi pada Desember 2019, utamanya pada kelompok bahan makanan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,26 pada bulan November 2019 menjadi 139,92 pada Desember 2019.
Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyebutkan, sepuluh komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan Desember 2019 adalah telur ayam ras 0,11 persen; bawang merah 0,11 persen; cabai merah 0,08 persen; tomat sayur 0,05 persen; pasir 0,04 persen;
angkutan antar kota 0,04 persen; jeruk 0,03 persen; pasta gigi 0,02 persen; daging ayam ras 0,02 persen; dan emas perhiasan 0,02 persen.
Sementara enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, yaitu kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 1,29 persen; kelompok kesehatan 0,60 persen; kelompok sandang 0,55 persen; kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen. Sementara, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami inflasi maupun deflasi.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-29 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Watampone sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen, dan deflasi terendah terjadi di Bukittinggi dan Singkawang masing-masing sebesar 0,01 persen.(iwa)