Madiun (SL)-Kabupaten Madiun dilanda Banjir, Kamis (7/3). Banjir meluas hingga 35 Desa di tujuh kecamatan. Total warga yang mengungsi mencapai 3.518 jiwa. Banjir terjadi sejak Rabu (6/3) dini hari. Tiga titik tanggul yang ada di Desa Balerojo retak dan jebol setelah kawasan tersebut diguyur hujan sejak sehari sebelumnya. Akibatnya, Sungai Jerowan yang merupakan anak Kali Madiun, meluap.
Bupati Madiun, H Ahmad Dawami membenarkan data sementara yang menempel di papan informasi Posko Utama Penanganan Banjir. Total rumah yang terdampak mencapai 3.639 unit. Sementara total pengungsi mencapai 3.518 jiwa. Termasuk korban yang mengungsi di rumah warga.
Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing menambahkan, pihaknya masih fokus pada proses penyelamatan atau evakuasi korban. “Kita terfokus penyelamatan evakuasi korban dulu. Di samping itu sudah kita lakukan upaya penanganan korban yang mengungsi dengan tim medis di masing-masing puskesmas siaga,” kata Kaji Mbing kepada detikcom saat memantau posko banjir di Kantor Balai Desa Garon, Kamis (7/3/2019).
Banjir terus meluas hingga melanda 35 desa di tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Pilangkenceng, Saradan, Balerejo, Wungu, Mejayan, Wonoasri dan Madiun. Kemudian dari 35 desa yang terendam banjir, 12 di antaranya di Kecamatan Balerejo. Yakni Desa Sogo, Warurejo, Garon, Pecinan, Jeruk Gulug, Glonggong, Sumberbening dan Tapelan. Kemudian Desa Babadan Lor, Kuwu dan Balerejo. (dtk/jun)