Batu Bara (SL) – Sia-sia sudah pengabdian puluhan honorer di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Batu Bara yang sebelumnya sudah bekerja selama bertahun-tahun. Pasalnya, pasca dilaksanakan ujian evaluasi kompetensi terhadap para honorer tersebut, Sabtu (26/1/2019) kemarin. Membuat nasib pekerja terbilang seperti “outsourching” atau pegawai kontrak di pemerintahan setempat kini bagaikan ‘diujung tanduk’.
Betapa tidak, dari ujian yang digelar ditenggarai banyak honorer yang terbukti tidak memenuhi standart sehingga mereka pun terancam ‘dirumahkan’. Apesnya lagi bagi honorer yang positif narkoba, terhadap mereka justru tak mengenal istilah toleransi. Honorer yang teridentifikasi masalah ini bakal langsung diskorsing.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Batubara Dr Dewi Chaylati, M,Kes melalui Sekretaris Dr Deni Syahputra didampingi Kabid Dr H Buang Suwardi, Sekira pukul 13.20 wib saat ditemui diruang kerja mereka, bahwa hasil ujian sudah terkunci dan honorer yang mendapat nilai rendah pun juga sudah ditandai. Selanjutnya ditambahkan Deni, kalau hasil ujian tersebut juga sudah diserahkan ke BKD. “Kami hanya penyelenggara, dan selanjutnya soal segala keputusan yang diambil bukan menjadi ranah Dinkes”, terangnya.
Terkait tes urine yang dilakukan Dinkes, Dr Deni mengakui ada sejumlah nama honorer yang diduga kuat positif narkoba. “Ada, dan nama-nama itu sudah tercatat kemudian hasilnya akan segera kita umumkan”, ujarnya. “Tes urine tidak hanya dilakukan terhadap honorer akan tetapi terhadap semua ASN dilingkungan dinkes juga sudah kita lakukan”, kata dr Buang kembali menambahi keterangan yang diutarakan oleh dr Deni.
Sementara itu evaluasi yang dilakukan oleh pihak Dinkes sendiri langsung mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan masyarakat di Batubara. Sebab dari sejumlah OPD yang mengevaluasi honorer dilingkungnya masing-masing hanya Dinkes lah yang berani benar-benar melakukan tes urine.
Ketua Paguyuban Pemuda Batubara Mhd Saini Saragih ketika dimintai tanggapannya mengaku mendukung langkah yang dilakukan oleh pihak Dinkes Batubara tersebut. Sebab menurut Saini, perang terhadap narkoba selayaknya memang sudah menjadi tugas banyak pihak terutama pemerintah karena narkoba jelas-jelas menjadi alat perusak generasi bangsa. “Bila ditemukan honorer positif narboka maka wajib untuk dikenakan sangsi oleh pihak pimpinan dinas terkait, karena itu akan menimbulkan banyak dampak, baik pada dirinya sendiri maupun pada lingkungan kerjanya nanti”, ujar Saini dengan nada tegas.