Sulawesi Selatan (SL) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto mencatat, sudah delapan mayat yang ditemukan pascabanjir bandang. “Untuk sementara, delapan mayat korban banjir yang ditemukan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jeneponto, Syam Jaya kepada Sulselsatu.com, Rabu (23/1/2019) malam.
Syam menuturkan, mayat yang ditemukan sudah terindentifikasi dan sudah diserahkan oleh ke pihak kelurga. Ia memperkirakan, masih banyak korban banjir yang belum ditemukan. “Besar kemungkinan masih banyak korban meninggal yang belum ditemukan. Untuk itu kita terus berupaya melakukan pencarian di beberapa titik yang terdampak banjir,” katanya.
Wilayah yang paling parah terkena dampak banjir kata Syam, yakni di Desa Kayu Loe Barat, Desa Bulu Loe, Desa Paitana, Desa Bonto Mate’ne, Kecamatan Turatea. “Sedangkan Kecamatan Binamu itu di Desa Sapanang, Kelurahan Balangan Toa, Kelurahan Monro Monro, Pabiringa, dan Balang Beru,” ucapnya.
Banjir Bandang yang melanda Jeneponto itu mengakibatkan ribuan rumah warga rusak parah dan puluhan rumah terbawa arus laut. “Kita sementara masih melakukan pendataan jumlah rumah yang terseret banjir, namun kami dugaan ada sekitar ribuan rumah rusak parah,” pungkasnya.