Maluku Utara (SL) – Gempa bumi terjadi beberapa kali di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi tektnonik diduga akibat aktivitas sesar lokal.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah selatan Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar (strike slip). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah aktivitas sesar lokal,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (5/1/2019).
Gempa pertama terjadi pada pukul 08.55 WIB tadi. BMKG memutakhirkan kekuatan gempa itu yang tadinya magnitudo 5,1 menjadi magnitudo 5,2. Gempa tersebut ada di laut pada kedalaman 10 km.
Gempa ini dirasakan di daerah Labuha dalam skala III Mercaly dan Pulau Bacan dalam skala II-III Mercally. Artinya gempa dirasakan beberapa orang dan membuat benda yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
“Hingga pukul 09.21 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 6 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Rahmat.
Diberitakan sebelumnya, ada empat gempa susulan yang getarannya cukup dirasakan masyarakat. Gempa pertama terjadi pada pukul 08.55 WIB dengan kekuatan M 5,1 dan kemudian terjadi lagi pada pukul 10.11 WIB dengan kekuatan M 4,7. Gempa ketiga terjadi pada 10.50 WIB dengan kekuatan M 3,9 dan keempat terjadi gempa magnitudo 4,4 yang terjadi pada pukul 12.02 WIB. (Djitoenews)