Lampung Selatan (SL) – Pasca tsunami, hingga Minggu (23/12/2018) malam, ratusan warga di Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel) tinggal di tenda-tenda daruratMereka tidur beratapkan terpal dengan alas tikar atau bahan seadanya. Orangtua, anak-anak, dewasa, campur menjadi satu.Sedikitnya 500 jiwa dari total 2.807 penduduk yang mengungsi itu menunggu siapa saja yang dapat membawa mereka ke luar dari bayang-bayang tsunami.
Puluhan anak-anak di bawah hujan deras mengaku kedinginan. Tidak sedikit juga yang merintih kelaparan akibat minimnya stok logistik milik warga setempat.”Lapar Om, kami belum makan. Mana hujan pula di sini,” rintih Robi (10), warga setempat yang mengungsi di gunung bersama ayahnya.
Zulkifli (30), warga lainnya sampai bolak-balik naik turun gunung mencari makanan untuk keluarganya.”Kalau tidur kami di gunung, turun ke perkampungan cuma untuk mengambil makanan dan minuman. Kami di sini butuh evakuasi atau bantuan logistik dan posko keamanan,” bebernya.Hingga berita diturunkan menurut dia, belum ada perwakilan dari Pemkab Lamsel atau Basarnas yang ke sana.Padahal mereka sangat membutuhkan bantuan untuk membantu mencari korban yang hilang atau luka-luka seperti patah tulang. (Rilis.id)