Riau (SL) – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibuk Ani Yudhoyono, Komandan KOGASMA Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta petinggi DPP PD dan seluruh pengurus PD se-Riau gelar kegiatan silaturahmi dengan Tokoh Ummat dan Pimpinan Ormas Islam Riau, Minggu (16/12) malam di Pekanbaru, Riau.
Kegiatan yang diselenggarakan Forum UMMAT Islam (FUI) Provinsi Riau tersebut, SBY kembali menyampaikan salam hormat kepada seluruh toko UMMAT, Pimpinan Ormas Islam Riau serta masyarakat, dimana ia kembali menceritakan meskipun ada sedikit kejadian dalam kunjungan ke Riau ia sangat meyakini jika kejadian itu bukan keinginan dan ciri khas masyarakat Riau. Karena ia tau persis masyarakat Riau yang sangat ramah dan sopan santun terhadap siapapun. Hal itu ia rasakan selama 10 tahun menjadi pemimpin Republik Indonesia.
Selain itu, ia juga mengatakan jika apa yang terjadi dalam kunjugannya itu merupakan salah satu kejadian yang seharusnya tidak terjadi, karena kunjungan ke Riau ini bertujuan baik dengan niat baik tampa ada tujuan lain. Sehingga ia sangat menyedihkan dengan apa yang telah terjadi. Tambah lagi dengan adanya foto beliau pada baliho yang sampai dibuang ke dalam lumpur yang mengingatkan beliau pada zaman tahun 1965 lalu.
“Maka itu saya sangat yakin jika kejadian itu bukan ciri masyarakat Riau yang kental dengam budaya melayu,” katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan silaturahmi tersebut.
Sebelumnya, Ia juga telah mendapat laporan jika di tuding telah mencemarkan nama baik pihak tertentu. Bahkan sampai dilaporkan pada pihak kepolisian di Riau. Kendati demikian ia menegaskan tetap menerima dengan baik dan siap datang sendiri pada pihak kepolisian tampa di dampingi siapapun, karena ia sangat yakin dengan apa yang disampikan dan tidak pernah menyinggung pihak manapun apa lagi sampai menuduh. Untuk itu ia siap menghadapi dengan baik.
“Saya tau dengan lisan yang saya sampaikan, maka itu jika dipanggil saya akan datang sendiri. Tapi ingat, saya juga punya bukti-bukti tentang apa yang terjadi maka itu hati-hati bermain dengan kebenaran,” tegasnya.
Lebih jauh kata mantan Presiden RI Ke- 6 ini, ia kembali mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Riau yang telah bersedia menyambut kehadiranya ke Riau, secara pribadi ia merasa bangga dengan sambutan masyarakat Riau karena tidak berubah dengan kunjungan beliau saat menjabat dulu, meskipun saat ini beliau bukan lagi menjabat sebagai pemimpin negara.
“Jika dilihat dari kejadian perusakan foto ucapan selamat datang diri saya ke Riau, belum 10 persennya dari sambutan masyarakat Riau pada Presiden, tapi kenapa harus jadi begini. Kembali saya katakan, kami ini datang ke Riau dengan tujuan baik yaitu memastikan apa yang saya programkan dulu betul bermanfaat bagi masyarakat Riau. Karena itu merupakan tanggung jawab yang harus bisa saya pertanggungjawabkan pada masyarakat Riau. Apa lagi saya datang ke Riau ini bukan yang pertama kali tapi sudah sering,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan, Komandan KOGASMA Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), jika apa yang disampaikan SBY tersebut merupakan tanggung bersama khusus dirinya, karena negara ini milik bersama yang harus dibangun secara bersama-sama. Dimana untuk membangun itu tidak harus mengenyampingkan siapapun. “Memang untuk membangun ini ada politiknya, tapi kita juga harus memahami politik seperti apa yang seharusnya kita lakukan yaitu politik membangun. Untuk itu sebagai pemuda saya bertanggung jawab sampai kedepan,” katanya.
Ia juga menghimbau generasi muda yang ada di Riau, jika generasi muda tu merupakan kunci dalam membangun negara maupun daerah. Generasi muda tidak bisa diam tapi harus menunjukan jika generasi muda itu yang terdepan. “Saya sudah berkeliling diseluruh nusantara ini, saya melihat semangat luar biasa yajg saat ini sesuai dengan sebutan generasi muda milenial. Termasuk generasi muda di Riau yang terus memanggil saya untuk kembali ke Riau. (net)