Jakarta (SL) – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) terpilih, Emil Dardak, menolak proses autopsi terhadap jasad adik kandungnya, Eril Arioristanto Dardak. Polisi mengatakan akan sulit mengungkap sebab pasti kematian korban tanpa proses itu.
“Hasil penyelidikan sementara tidak ditemukan tanda kekerasan pada jasad korban. Artinya sudah dilakukan pemeriksaa luar. Untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia perlu autopsi,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko, Jumat (14/12/2018). Eril Dardak merupakan adik kandung dari Emil Dardak. Eril anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Achmad Hermanto Dardak dan Sri Widayanti. Eril lahir di Jakarta, 31 Juli 1997.
Trunoyudho menuturkan dalam kasus kematian mendadak seseorang, polisi biasanya melakukan penyelidikan, selain untuk mengungkap apa penyebab tewasnya korban, juga untuk melihat ada atau tidaknya keterlibatan orang lain yang menyebabkan nyawa korban menghilang. Semua itu sulit terjawab bila tak dilakukan autopsi.
Karena tidak ditemukan tanda kekerasan, dilakukan autopsi agar jelas. Contohnya jika ditemukan racun dalam organ tubuh korban, maka polisi akan menyelidiki masuknya racun tersebut karena perbuatan korban sendiri atau orang lain,” ujar Trunoyudho.
“Kalau keluarga menolak, tidak apa-apa. Tapi untuk mencari sebab kematian korban akan jadi sulit,” sambung dia. Jasad Eril ditemukan kemarin, Rabu (13/12), dalam keadaan tergeletak dan terdapat plastik yang membekap wajahnya. Polisi juga mendapati tabung gas bertuliskan kode zat kimia He yang tersambung dengan plastik lewat selang.
Trunoyudho menjelaskan saat ini penyidik masih melakukan analisa terhadap temuan-temuan di kamar kos caleg termuda Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). Polisi belum menyimpulkan hasil olah TKP. “Masih menunggu hasil analisa olah TKP,” ujar Trunoyudho.
Trunoyudho berharap penyidik bisa mengungkap sebab kematian Eril. Saat ini kasus tewasnya Eril masih dalam proses penyelidikan.” Harapannya penyidik dapat mengungkap. Masih proses penyelidikan,” tutur Trunoyudho.