Berdasarkan hasil peninjauan lapangan, jenis Paus yang terdampar merupakan Paus Sperma (Physeter macrocephalus) dengan ukuran panjang ± 9,5 meter dan lebar ± 437 cm dalam keadaan mati dan sudah mulai membusuk.
Bangkai paus yang terdampar direncanakan akan dikubur besok, Selasa 20 November 2018 di sekitar pantai Kolowawa Desa Kapota Utara saat air pasang sehingga memudahkan dalam penarikan bangkai ke darat.
Hasil identifikasi isi perut paus yang dilakukan di Kampus AKKP Wakatobi ditemukan sampah plastik dengan komposisi sampah gelas plastik 750 gr (115 buah), plastik keras 140 gr (19 buah), botol plastik 150 gr (4 buah), kantong plastik 260 gr (25 buah), serpihan kayu 740 gr (6 potong), sandal jepit 270 gr (2 buah), karung nilon 200 gr (1 potong), tali rafia 3.260 gr (lebih dari 1000 potong). Adapun total berat basah sampah yaitu 5,9 kg. Untuk sementara belum bisa dipastikan penyebab kematian dari paus sperma. (Hijauku)