“Saya katakan ini enggak bisa semata-mata diarahkan pada periode sekarang karena ini terus-menerus terjadi. Tapi kalau oleh beri pandangan kritis maka kita ingin mengatakan 4 tahun terakhir, ternyata aspek-aspek fundamental ini enggak cukup bisa diperbaiki,” ujarnya dalam Seminar Nasional dengan tema “Membedah Visi Ekonomi Capres 2019” di Jakarta, Senin (12/11).
Aspek-aspek itu antara lain, pertama kemiskinan. Dimana angka kemiskinan saat ini terendah sepanjang sejarah. Namun jumlah potensi penduduk yang rentan kemiskinan bisa mencapai 100 juta.
” Yang paling mencemaskan sebetulnya adalah kita memang punya angka kemiskinan 25, 9 juta, tapi kalau standar dinaikkan sedikit saja maka jumlah yang rentan miskin itu bisa mencapai 100 juta. Artinya hampir separuh dari penduduk kita. Ini harus kita cermati karena kelompok masyarakat ini bila ada tekanan sedikit saja jatuh kepada kategori miskin,” jelasnya.
Kedua, yakni pekerjaan. Dimana pengangguran terbuka hanya sebanyak 7,5 juta penduduk. Namun, 60 persen tenaga kerja di Indonesia adalah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
” Tetapi kalau yang betul-betul memiliki pekerjaan bermutu baik ada keselamatan, kepastian dan sebagainya, itu sebetulnya enggak sampai 50 persen, karena 60 persen tenaga kerja kita tamatan SMP dari sisi job security sangat rentan terhadap gejolak ekonomi,” paparnya. (akurat)