Bandarlampung (SL) – Jumlah pekerja di sektor pertanian berkurang, hal ini menyebabkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di desa naik tipis. Padahal pemerintah sudah memiliki program dana desa. Hal ini di ungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.
“Bahwa peningkatan TPT tipis di desa itu penyebabnya ada pengurangan pekerja di pertanian,” kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/11/2018).
Suhariyanto menyebutkan, TPT per Agustus 2018 sebesar 5,34% atau setara 7,001 juta orang. Angka tersebut jika dilacak terdiri dari pengangguran di desa sebesar 4,04% atau lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yakni sebesar 4,01%.
“Kalau dilacak, di sana ada penurunan untuk jumlah petani palawija dan karet, sebesar 1,3 juta orang. Sektor lain ada juga yang naik (jumlah pekerjanya), tapi nettnya 220 ribu orang berkurang,” jelas dia.
Jumlah pengangguran di desa yang naik tipis per Agustus 2018 pun menjadi pertanyaan tentang realisasi dana desa. Namun, pria yang kerap disapa Kecuk ini mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah pengangguran tidak ada kaitannya dengan dana desa. “Dana desa tidak pada pertanian, dana desa kan untuk infrastruktur di desa,” jelas dia.
Dana desa sejatinya akan ditransfer oleh pemerintah pusat sebagai program pemberdayaan masyarkat dalam membangun infrastruktur dasar di daerah. Sehingga tidak ada kaitannya kenaikan tingkat pengangguran di desa dengan dana desa.
“Dana desa kan digunakan padat karya, tidak ke pertanian, pembangunan jalan infra, ini nggak bisa dikaitkan ke sana,” ungkap dia. *