Bandarlampung (SL)-Pertamina Lampung belum memberikan sanksi terhadap SPBU Bukit Kemuning, yang diduga menjual cor BBM melalui jerigen. Pasalnya dari hasil temuan Pertamina, yang di cor tersebut adalah BBM bukan premium. Sementara terkait SPBU Lampung Timur dilakukan penutupan sementara menunggu hasil Tim Investigasi Pertamina Palembang.
Sales Eksekutif Reatil V Provinsi Lampung RM Januar Adi mengatakan Pertamina melakukan pengawasan kepada setiap SPBU sesuai dengan wilayah reatilnya. “Untuk yang kasus SPBU Bukit Kemuning, dan erkaitan dengan berita ini, kami sudah cek lapangan pak, bahwa di pulau pompa tersebut merupakan pulau pompa pertalite,” kata Januar Adi, kepada sinarlampung.com, Rabu (31/10) malam.
Pasalnya, lanjut Januar, kalau sesuai perpres, produk premium dan solar yg wajib disalurkan langsung ke konsumen langsung (kendaraan bermotor). Dari hasil cros cek, itu yang disalurkan selang pertalite. “Saya cek langsung. Untuk yang premium, dispensee depannya. Makanya kami tidak bisa menindak,” katanya.
Sementara untk yang kebakaran di Lampung Timur, saat ini SPBU ditutup sementara operasionalnya. Karena akan ada investigasi langsung dari tim hsse palembang. “Selain itu, penutupan spbu juga dilakukan karena apar dan apab di spbu telah habis dan cctv di spbu rusak. Apabila powder apar dan apab telah diisi kembali, dan cctv di SPBU telah diperbaiki, makan SPBU diperbolehkan untk operasi kembali,” katanya.
Sebelumnya, SPBU 23.345.14 yang terletak di Dusun Ujan Mas Desa Tanjung Baru, Kec. Bukit Kemuning, sedang melayani pengecoran beberapa BBM yang diduga kuat jenis Premium. Masyarakat yang antri kecewa karena kerap tidak kebagian premium, sementara pengisian menggunakan jerigen antri, bahkan menggunakan kendaraan.
“Bayangkan saja, Pak, ini masih pagi sudah tiga mobil berderet mengecor BBM dengan puluhan derigen kapasitas 20 liter. Saya kira, pengecor itu pasti sedang membeli BBM Premium. Bagaimana Premium tidak langka kalau kenyataan di lapangan seperti ini. Semestinya pemerintah ambil tindakan agar BBM bersubsidi tidak diperjualbelikan sembarangan,” ujar Halim
Petugas SPBU 23.345.14 mengatakan jika pengecor BBM Premium memberikan uang lebih saat pengisian. “Pengecor kasih kami uang cor, Pak. Dan ini sudah langganan kami. Kalo urusan langka permium itu, saya mah ga ngerti, Pak. Ini pengecor ada kok premiumnya. Klo yang lain ga kebagian, yah, bukan salah saya,” ujarnya dengan nada sedikit ketus.
Truk Tangki Terbakar di SPBU Batanghari
Diduga sedang ngecor BBM, satu Unit truk tangki bahan bakar minyak atau BBM terbakar di areal SPBU Jalan Raya Batanghari, di Desa Bumi Harjo, Kecamatan Batanghari Lampung Timur, sekitar pukul 00.30 WIB. Rabu (31/10/2018) dini hari.
Menurut saksi mata, Heru (43), menyebutkan bahwa insiden tersebut berawal ketika akan menurunkan bahan bakar minyak (BBM) kedalam penampungan yang berada didalam tanah. “Awalnya truk itu mau nurunin minyak ke penampungan tapi mungkin karena konsleting listrik ditruknya, api itu menyambar minyaknya,” terangnya.
Menurut dia, kejadian itu berlangsung pada pukul 00.30 Wib atau setengah satu saat dirinya beranjak pulang dari rumah tetangga. “Saya lihat langsung, kebetulan saya jalan mau pulang kerumah dan rumah saya juga sebelah SPBU bensin ini, jadi pas jalan liat orang teriak-teriak kebakaran dan api dari dalam SPBU itu udah besar, kira-kira jam setengah satuan lah,” ucap heru.
Menurut saksi lain Pak Sis (54), ada 2 orang yang menjadi korban atas insiden terbakarnya truk bahan bakar minyak milik pertamina tersebut. “Ada 2 orang yang kebakar, ya gimana engga orang apinya langsung besar gitu, 2 orang itu langsung dilarikan ke rumah sakit,” ungkapnya.
Hasil pantauan dilokasi, satu unit mobil pemadam kebakaran didatangkan guna memadamkan api dan atas insiden ini membuat jalan Raya Batanghari macet sementara karena para warga yang menonton. (Red)