Bandarlampung (SL)-Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandarlampung bisa tembus Rp1 triliun! Ini bukan fiksi, tapi bisa menjadi fakta jika pemerintah mau melakukan sejumlah terobosan nyata.
Wakil Walikota Bandarlampung M Yusuf Kohar mengaku greget dengan angka-angka sumber PAD Kota Bandarlampung yang tumbuh lambat. Ia pun menggagas sebuah terobosan untuk mendongkrak pertumbuhan PAD lebih cepat dan signifikan.
“Sangat mungkin PAD kota kita ini bisa menembus angka Rp1 triliun. Itu tidak sulit. Kunci awalnya, walikotanya mau atau tidak,” ujarnya, Sabtu (29/9) malam.
Menurutnya, Kota Bandarlampung semestinya tak perlu mengalami defisit anggaran berkepanjangan jika sumber penerimaan daerah dikelola dengan efektif dan efisien serta berkeadilan. “Saya katakan, angka satu triliuan itu bukan mimpi karena bisa dikalkukasi dengan mudah. Untuk mewujudkan itu tentu saja ada syaratnya,” tegasnya.
Apa itu?
“Lakukan reformasi total pada organisasi yang bersinggungan dengan penerimaan daerah, seperti dispenda. Lakukan audit menyeluruh terhadap setoran wajib pajak, terutama yang terkait dengan penetapan PPn rumah makan restoran, hotel, dan reklame. Dan agar tak bocor, terapkan penerimaan berbasis online,” tegasnya.
Menurutnya, penerimaan daerah dari PPn dari kelompok itu masih sangat kecil, padahal potensinya luar biasa besar. Dijelaskannya, pendapatan daerah dari PPn rumah makan dan restoran rata-rata masih di bawah angka Rp100 juta per bulan, dan hanya sebagian kecil yang menyetor di atas itu.
“Rumah makan Rumah Kayu saja bisa setor Rp150 juta sebulan, masak yang lain yang sama besarnya gak bisa. Bahkan, jadi aneh juga kenapa masih ada rumah makan dan restoran yang setor cuma beberapa juta saja juta, padahal ramai orang yang makan di sana. Dihitung yang benar dong,” katanya. (iwa)