Palu (SL)-Pasca gempa Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018 Pukul 18.02 yang disusul gelombang pasang tsunami setinggi 1,5-2 meter menghantam pesisir pantai Palu memakan korban jiwa yang tidak sedikit.
Hal itu juga dimanfaatkan sebagian besar warga binaan atau narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu, meninggalkan lapas setelah tembok penjara roboh akibat gempa bumi, Jumat, 28 September 2018.
Kepala Lapas Palu, Adhi Yan Ricoh mengatakan jumlah warga binaan 560 orang dan lebih separuh dari mereka menghilang setelah tembok-tembok roboh. Menurut Adhi, pihaknya tidak bisa mencegah mereka pergi karena kondisi gelap setelah padam lampu dan jumlah petugas sangat sedikit. “Apalagi para petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri,” ujarnya.
Mengenai upaya pencarian, Adhi mengatakan belum berpikir ke arah itu karena semua petugas, termasuk polisi masih sibuk mengurus para korban gempa. “Jangankan mencari napi yang lari, kondisi yang kami alami ini saja belum sempat dilaporkan ke pusat, karena tidak ada listrik dan tidak ada jaringan telekomunikasi,” ujarnya. (*/net)