Pringsewu (SL) – Sedikitnya 300 orang yang terdiri atas santri pondok pesantren Al – faatih, pondok pesantren Miftahul salam dan warga masyarakat di wilayah Dusun jatirejo, menggelar Pengajian dan Sholawat Nabi Muhammad SAW. Bertempat di masjid Miftahus salam, pekon candiretno kecamatan pagelaran Kabupaten pringsewu Lampung, Sabtu malam. Tujuan digelarnya pengajian sekaligus doa bersama tersebut untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Memperingati Tahun Baru Islam 1440 H.
Dalam acara doa dan sholawat yang dibalut dengan alunan musik hadroh itu sendiri, digagas dan dipelopori langsung Gabungan Remaja Islam (GARIS) di wilayah jatirejo.
Ketua GARIS, Badrus menyatakan, kegiatan ini sebenarnya rutin digelar, namun pada kesempatan kali ini menjadi agak berbeda. “Sholawatan ini digelar untuk meneguhkan rasa cinta tanah air dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. Dan menjadi spesial karena digelar pada bulan September dimana merupakan bulan bersejarah bagi umat muslim di tahun baru islam, Jadi sholawatan dan doa bersama ini, juga sebagai rasa syukur atas menjaga keutuhan NKRI,” kata badrus sapaan akrabnya, sabtu (22/9/2018).
“Pada prinsipnya GARIS akan berada pada posisi terdepan dan menjadi motor gerakan masyarakat untuk menegakkan nilai-nilai keislaman yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW yang diteruskan oleh para sahabat, para tabiin, dan imam,” bebernya yang juga ustad Ponpes al faatih tersebut.
Terpisah, Pengasuh Ponpes Miftahul salam, Ustad imam Muhyidin menyatakan, pihaknya cukup bangga dengan keberadaan muda-mudi Islam yang tergabung dalam GARIS. Dimana, GARIS mampu menjadi wadah positif warga khususnya kaum muda agar tetap teguh dalam menjalankan aktifitas keagamaan dalam konteks menjaga kerukunan dan keutuhan NKRI.
“Pendekatan kegiatan yang bernuansa tradisi keagamaan seperti ini, ternyata cukup ampuh untuk mengadakan kegiatan Sholawatan dan tradisi agama lainnya bisa tetap istiqomah sehingga diharapkan sangat ampuh dalam meredam problem kekinian yaitu menyebarnya faham radikalisme yang diketahui sangat mengancam masa depan keutuhan NKRI di masa depan,” paparnya. (Wagiman)