Lampung Barat (SL) – Kapolres Lampung Barat (Lambar) AKBP Tri Suhartanto langsung merespons terkait langkanya tabung gas elpiji 3 Kg di seputaran Kelurahan Sekincau, Kelurahan Way Mengaku dan Kelurahan Pajar Bulan, Kabupaten Lampung Barat membuat warga menjerit. Jika di sejumlah daerah Ibukota Lambar saja sudah langka apa lagi disatribusi yang kedaerah pedalaman dengan medan jalan tanah.
Tri Suhartanto, di Liwa, memerintahkan Kasat Intel dan Kasat Reskrim agar mendalami, menindaklanjuti permasalahan elpiji 3kg. Dia juga mengimbau masyarakat melapor bila terjadi pelanggaran hukum. “Saya himbau apabila masyarakat mengetahui adanya pidana atau ada pelanggaran terkait gas elpiji 3kg agar segera laporkan,” tandasnya.
Sebelumnya, tabung gas elpiji 3Kg di seputaran Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Langka, sukar didapat. Kelangkaan juga terjadi di daerah pedalaman Kecamatan Pagar Dewa, Suoh dan Bandar Negeri Suoh.
Harga variasi, Rp25 ribu per tabung melon itu. Bahkan mencapai 30 ribu per tabung. Pasalnya, beberapa minggu ini gas elpiji sukar didapat. “Saya sudah keliling mencari gas elpiji tapi tidak mendapatkannya, saya tidak tahu apa sebabnya gas susah didapat. Yang jelas kami kesulitan dalam mencari gas tersebut, ” ungkap Yayat warga Sekincau
“Dan dijual dengan harga yang cukup fantastis mencapai Rp 30.000 per tabung. Tapi daripada tidak masak ya tetap kita beli saja walaupun harganya mahal. Tapi kami berharap kepada pemerintah untuk krocek untuk menhindari adanya penimbunan, demi mencari keuntungan yang besar,” ucapnya. (agus salim)