Bandarlampung (SL) – Selama dua periode di pemimpin Mukhlis Basri sebagai Bupati Lampung Barat, tidak pernah terdengar adanya persoalan dalam pelaksanaan proyek pembangunan di kabupaten tersebut. Kondisi sebaliknya terjadi saat ini, pelaksanaan proyek pembangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lambar justru terindikasi sarat masalah, bahkan hal itu terjadi dari tahap tender.
Tender sejumlah proyek di Dinas PUPR Lambar tahun 2018 diduga kuat di kondisikan. Sebab ditemukan indikator-indikator persekongkolan dalam tendersebagaimana yang dimaksud peraturan presiden (Perpres) nomor 04 tahun 2015 tentang pengadaan barang dan jasa.
Dari dokumen yang diperoleh Harian Pilar, banyaknya perusahaan yang bisa memenangkan tender banyak proyek dengan nilai penawaran sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri(HPS) atau rata-rata kurang dari satu persen, peserta tender mayoritas sama dan bergantian menjadi pemenang, dan parahnya ditemukan nilai penawaran peserta tender yang jauh melampaui HPS.
Seperti CV. Raisya Putri yang memenangkan empat paket proyek sekaligus dengan penawaran sangat mendekati HPS, peserta tender mayoritas sama dan bergantian menjadi pemenang. Bahkan, ditemukan dalam tender proyek yang dimenangkan CV.Raisya Putri ini terdapat peserta yang memasukkan penawaran jauh diatas HPS.
Empat proyek yang ‘diborong’ oleh CV. Raisya Putri itu adalah proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Way Pura Jaya I dengan HPS Rp480 juta dimenangkan CV. Raisya Putri dengan penawaran Rp478.241.356 hanya turun 1,7 juta atau 0,3 persen dari HPS. Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Way Talang Bandung dengan HPS Rp450 juta dimenangkan CV. Raisya Putri dengan penawaran Rp447.231.252 hanya turun Rp2,7 juta atau 0,6 persen dari HPS.
Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Talang Panjang – Suka Damai, Gedung Surian dengan HPS Rp272 juta dimenangkan CV. Raisya Putri dengan penawaran Rp271.585.535 hanya turun Rp414 Ribu atau 0,1 persen dari HPS. Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Pemangku Sarhum – Ramuan Pekon Bahway, Balik Bukit dengan HPS Rp227 juta dimenangkan CV. Raisya Putri dengan penawaran Rp225.260.009 hanya turun Rp1,7 juta atau 0,7 persen dari HPS.
Indikasi tender kurung empat proyek yang dimenangkan CV. Raisya Putri ini dikondisikan semakin terlihat dari peserta tender yang mayoritas sama diantaranya CV.Batin Mulya Jaya, CV. Cipta Utama, CV.Dwi Cipta Utama, CV. Satria Jaya Kontruksi, CV. Geasil, CV. Sandaran Agung Prima, CV. Bangun Cipta Sara, CV.Realsa Karya, CV.Pepulau Raya, CV.Cikal, dan CV.Purnama Jaya. Parahnya, ditemukan adanya peserta yang memasukkan penawaran jauh diatas HPS,yakni CV.Batin Mulya Jaya yang memasukkan penawaran Rp992.100.476 pada proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Way Pura Jaya I yang HPS-nya hanya Rp480 juta.
Selain CV. Raisya Putri, CV. Adi Prima Sakti juga ditemukan memenangkan tender empat proyek sekaligus dengan modus serupa. Keempat proyek yang diborong CV. Adi Prima Sakti itu adalah proyek Pembangunan Bronjong Belakang Masjid Hanakau dengan HPS Rp 359.100.000 dimenangkan CV. Adi Prima Sakti dengan penawaran Rp354.764.599 hanya turun Rp4,3 juta atau 1,2 persen dari HPS. Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Way Warkuk dengan HPS Rp600 juta dimenangkan CV. Adi Prima Sakti dengan penawaran Rp595.406.552 hanya turun Rp4,5 juta atau 0,7 persen dari HPS.
Kemudian, proyek Pembangunan Jembatan Way Campang (Ruas Jalan 024/Purawiwitan – Muara Jaya II) dengan HPS Rp1.811.989.586 dimenangkan CV. Adi Prima Sakti dengan penawaran Rp1.789.787.161 hanya turun Rp22,2 juta atau 1,2 persen dari HPS. Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan TPA Bahway,
Balik Bukit dengan HPS Rp282 juta dimenangkan CV. Adi Prima Sakti dengan penawaran Rp280.660.317 hanya turun 1,3 juta atau 0,4 persen dari HPS. Peserta tender empat proyek ini juga mayoritas sama yakni CV. Bukit Pesagi, CV. Surya Adiguna, CV. Muara Artha, CV. Jaya Wijaya, CV.Seribu Bulan, CV. Puncak Pesagi, CV. Muara Serdang, CV. Bukit Safar, dan CV.Purnama Jaya.
Indikasi adanya persekongkolan dalam tender proyek Dinas PUPR Lambar ini diperkuat oleh peserta tender yang bergantian menjadi pemenang tender. Seperti CV.Dwi Cipta Utama yang menjadi peserta tender empat proyek yang di menangkan CV. Raisya Putri menjadi pemenang tender proyek lainnya dimana CV. Raisya Putri bergantian menjadi peserta.
CV.Dwi Cipta Utama memenangkan dua paket proyek dengan modus yang sama, kedua proyek itu adalah proyek Pembangunan Prasarana Pendamping Kebun Raya Liwa dengan HPS Rp1.160.000.000 CV. Dwi Cipta Utama dengan penawaran Rp1.152.343.038 hanya turun Rp7,6 juta atau 0,6 persen dari HPS. Kemudian, proyek Rehab Jembatan Pekon Luas, Penanggulangan Dampak Banjir dengan HPS Rp454.699.950 di menangkan CV.Dwi Cipta Utama dengan penawaran Rp450.787.056 hanya turun Rp3,9 juta atau 0,8 persen dari HPS. Sementara, Kepala Dinas PUPR Lambar, Ir. Ansari, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonrmasi. (hpr/nt/jun)