Bandarlampung (SL) – Saat ini, diyakini hampir tidak ada daerah, baik di tingkat kabupaten/kota, bahkan hingga kelurahan/desa di Provinsi Lampung yang terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Di daerah yang terkena dampak narkoba, akibatnya sudah amat jelas, selain pemakai menjadi tidak produktif, kehadiran barang haram ini amat membebani bahkan menghancurkan kehidupan keluarga, mengancam keamanan lingkungan, dan memicu aksi-aksi kejahatan di tengah masyarakat.
Karena narkoba sangat mahal, para pecandu sering kali mencari jalan pintas untuk memenuhi kebiasaan negatif itu. Bahkan ada yang nekat berbisnis narkoba seperti menjadi kurir, pengedar, hingga bandar, lantaran keuntungan yang menggiurkan.
Menurut Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Lampung, Kombes Pol Shobarmen, kejahatan narkoba merupakan kejahatan terorganisir dan serius yang dapat menimpa berbagai lapisan masyarakat.
“Narkoba itu, bisa menimbulkan kerugian sangat besar, terutama dari sisi kesehatan, sosial ekonomi, dan keamanan. Jika terus dibiarkan, loss generation bisa saja terjadi,” kata Shobarmen, Jumat (10/8).
Dampak serius yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba, kata Barmen sapaan akrabnya, perlu disikapi serius dan komitmen semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba sesuai dengan perannya masing-masing.
“Kami sangat mengharapkan peran serta pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanganan masalah narkoba ini. Sebab masalah narkoba ini sudah menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat, sehingga narkoba harus diperangi,”jelasnya.
Dia mencontohkan seperti di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran dan Kampung Ampai Telukbetung Bandar Lampung. Dimana, kedua daerah itu masuk dalam zona bebas narkoba, namun, kata Barmen, masih saja ada pelaku-pelaku, baik itu pemakai, pengedar hingga bandar yang ditangkap.
“Jadi, dari dua Kampung itu saja belum 100 persen bersih dari penyalahgunaan narkoba. Nah, disinilah peran serta masyarakat dan pemerintah untuk bersinergi memerangi narkoba,” bebernya.
Dikatakan Mantan Kepala SPN Polda Lampung ini, bahwa kebanyakan pelaku-pelaku yang berbisnis narkoba, karena faktor ekonomi.
“Salah satu alasan mereka yang kami tangkap, ya itu (ekonomi). Nah, disinilah peran serta pemerintah bagaimana mencari solusinya menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Ia kembali menegaskan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkoba yang efektif memang memerlukan peranan aktif dari segenap lapisan masyarakat. Termasuk di dalamnya orang tua, guru, tokoh masyarakat, kelompok remaja, dan warga lainnya.
“Ini berarti bahwa pemberdayaan masyarakat memang sangat diperlukan agar bisa mengatasi masalah narkoba. Jika masyarakat mengetahui ada penyalahgunaan narkoba, segera laporkan supaya kami tindaklanjuti,”pesannya. (net)