JAKARTA (SL) –Ketua Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Chairul Tanjung mengatakan bahwa pengembangan media digital berada ditengah era perubahan luar biasa. Segala sesuatu harus fisikly dan ini suatu keniscyaan. Tentu dari perubahan ini ada konsekwensi yang dihadapi yang menjadikan segala sesuatunya berubah. GI kalau dulu perusahaan paling besar di dunia GI general. Elektrik yang memiiki alat super canggih.
Sekarang perusahaan itu dari yang luar biasa sekarang tidak terlalu bisa dikatakan nobody. Jika sebelumnya saya bangga, sekarang kenyataannya jadi begini, ” kata Chairul Tanjung dalam Rapat Kerja Nasional 111 Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di ballroom Hotel Sari Pasific Jakarta, 25-27 Juli 2018.
Menurut Owner Transmart ini, The mouse variabel asset itu adalah data yang bisa menggarap semua sistem ekonomi. Winner takes all bahwa pemenang mengambil semuanya.
Dia juga mengatakan, Media media tradisional pelan pelan akan hilang dan ini sebuah keniscayaan. Trend industri media menuju konvergensi. “Termasuk terjadinya evolusi saluran distribusi perusahaan media. Evolusi dari sosial media,” katanya.
Chairul Tanjung mengingatkan bahwa Inilah proses evolusi yang harus kawan kawan pemilik media siber yang harus dicermati. Adanya proses metamorfosa media seperti kompas dan koran Jawa Pos (tradisional media) yang akhirnya juga memakai digital media.
“Saya berharap pengola media mau menang dalam kompetisi. Di mana anda itu spesialisnya dan di mana anda bisa oerang, satu pemenang yang ada yang menguasai 70 persen market, pintarlah membaca peluang, “tandas Chariul Tanjung. (red)