Jakarta (SL) – Pembelian pesawat jor-joran oleh Garuda di saat Garuda Indonesia menderita kerugian triliunan jelas merupakan kebodohan seluruh Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia yang merugikan keuangan negara Rp. 47 triliun. Beberapa petinggi Garuda dan mafia pengadaan Garuda sudah berhasil ditangkap KPK dan sudah selayaknya untuk dihukum mati. Para koruptor yang bercokol di tubuh Garuda semua harus ditembak mati karena kejahatan kerah putih mereka telah mengancam nyawa puluhan ribu karyawan Garuda. Koruptor jauh lebih kejam dan biadab dari teroris!
Jika teroris masih punya hati nurani dan menyesal atas perbuatannya, maka para mafia pengadaan pesawat justru senyum-senyum tanpa wajah penyesalan setelah membuat seluruh karyawan Garuda terancam PHK. Koruptor jauh lebih hina dari teroris dan DPR wajib membuat UU Pidana Teror Korupsi untuk menghukum mati seluruh koruptor di Indonesia.
Nilai aset Garuda yang pada 2 tahun lalu sebesar Rp. 47 triliun kini habis tak bersisa. Saat ini valuasi Garuda Indonesia berada di titik minus karena utang Garuda jauh lebih besar dari aset-asetnya. Garuda tinggal menunggu digugat pailit karena gagal bayar. Jika seluruh aset Garuda dijual pun masih belum sanggup membayar seluruh utang dan uang pesangon para karyawan Garuda.
Hanya dalam waktu 2 tahun, jajaran direksi Garuda berhasil membangkrutkan salah satu maskapai penerbangan terbaik dunia ini. Luar bisa kejahatan kerah putih ini.
Para bank pemberi pinjaman pun dengan sengaja terus memberikan utang sangat besar kepada Garuda Indonesia supaya Garuda semakin cepat bangkrut.
Apa yang terjadi jika Garuda bangkrut karena gagal bayar utang? Sudah pasti bank akan menyita seluruh aset dan pesawat Garuda Indonesia. Ini strategi licik mafia pengadaan pesawat untuk membeli pesawat bekas Garuda Indonesia lalu dijual lagi dengan harga yang masih sangat bagus ke maskapai penerbangan asing. Bisnis mafia pengadaan pesawat adalah sebuah bisnis yang sangat bagus di negara surga koruptor seperti Indonesia. Para mafia pengadaan pesawat dengan hebatnya bisa memaksa Jokowi untuk mencopot Rizal Ramli dan Ignasius Jonan yang menentang sangat keras pengadaan pesawat Garuda. Jelas Menteri BUMN, Rini Soemarno harusnya mundur karena tidak mampu menyelamatkan Garuda dari kebangkrutan.
Saat ini hanya Rusdi Kirana, Rudy Habibie dan Ilham Habibie yang mampu menyelamatkan Garuda dari kebangkrutan. Mari kita rakyat Indonesia bersatu padu untuk mendesak Jokowi merombak seluruh jajaran direksi dan komisaris dengan yang baru.
Indonesia hancur karena riba, bank sengaja terus memberikan pinjaman dengan bunga tinggi walau mereka tahu Garuda terus merugi. Hanya bank milik mafia yang berani memberikan pinjaman ratusan triliun pada perusahaan rugi karena memang tujuan bank milik mafia tersebut bukan untuk memajukan bisnis Garuda namun untuk memborong seluruh pesawat bekas Garuda dengan harga besi kiloan untuk dijual lagi dengan harga mahal.
Semoga Batik Air bersedia membeli Garuda dan menyelamatkan seluruh karyawan Garuda dari PHK. (red)