Kototuo Pariangan (SL) – Sejumlah objek wisata di Provinsi Sumatera Barat menjadi kunjungan wisatawan lokal, nusantara, dan wisatawan mancanegara di Hari Raya Idul Fitri 1439 H tahun 2018 ini.
Desa Koto Tuo Pariangan di Kabupaten Tanah Datar yang merupakan 10 Desa Terindah di Dunia, dan Istana Pagaruyung di Kota Batusangkar Kabupaten Tanah Datar menjadi center of interest kunjungan jutaan wisatawan yang hingga hari ini Minggu (17/6/2018) masih terus mengalir berdatangan ke daerah tujuan wisata (DTW) tersebut.
Di kawasan Istana Bundo Kanduang itu terjadi kepadatan lalu lintas kendaraan namun tidak macet berlama-lama. Para wisatawan menikmati kemacetan sesaat di jalan raya dan tidak mengeluh. Macet sesaat adalah bagian dari nikmat wisata di Sumbar yang dibalut udara dingin nan sejuk.
Panorama alam yang bertofografi bukit dan lembah dan menjulang Gunung Merapi dan Singgalang serta Gunung Talang yang menakjubkan ini membuat jutaan wisatawan menikmati perjalanan yang mengesankan.
Di Desa Koto Tuo Pariangan Kabupaten Tanah Datar-Desa Terindah di Dunia ini (masuk 10 Besar Desa Terindah di Dunia, red) jalan masuk ke desa ini semula cukup sempit, kini sebagian sudah diperlebar aspal hotmix. Sehingga kendaraan mobil turis bisa berpapasan bila masuk ke desa yang memesona ini.
Datang ke desa terindah di dunia ini dianjurkan pagi hari atau siang hari paling lama, agar bisa puas menikmati panorama alamnya yang sejuk dan dingin yang tak jauh dari kaki Gunung Merapi.
Menurut cerita orang di kampung ini, Desa Koto Tuo Pariangan dulunya sering didatangi turis asing dan turis asing ini kagum dengan bentang alam (landscape) kampung ini yang sangat indah. Sehingga turis asing itu di luar negeri sering menyebut nama Desa Koto Tuo Pariangan sebagai desa yang amat indah mengalahkan desa-desa di Eropah dan Amerika Serikat dan daerah lain.
Terdapat gugusan bebukitan yang berlapis-lapis di kejauhan. Sawah yang membentang dari atas bukit turun ke ceruk lembah, indah nian. Kata orang rugi bila ke Sumbar tidak berkunjung ke Desa Terindah di Dunia ini.
Di Desa Koto Tuo Pariangan ini ada homestay dan penginapan sebagai akomodasi pariwisata bagi wisatawan yang ingin menginap. Banyak objek lain di desa ini yang bisa dilihat termasuk arsitektur rumah adat Bagonjong Minangkabau yang dulunya banyak dikunjungi dan dinikmati para turis asing. Bahkan ceritanya, para turis bermalam-malam tidur di kampung ini menikmati indahnya Desa Koto Tuo Pariangan.
Hampir semua kawasan objek wisata, macet lalu lintas kendaraannya. Kendati demikian kendaraan tetap bergerak merayap berjalan perlahan di udara sejuk dan dingin. Cuaca sangat cerah bersahabat. Namun turun hujan Minggu petang (17/6/2018) sekitar pukul 15.30 hingga 17.00 WIB di kawasan air terjun Lembah Anai Padang Panjang.
Pengunjung yang ingin mandi di air terjun Lembah Anai akhirnya urung mandi karena hujan petang harinya disertai kucuran air terjunnya yang keruh. Biasanya kalau tak hujan airnya sangat jernih. (DI/Azf)