Bakauheni (SL) – Ledakkan penumpang saat puncak arus mudik di pelabuhan bakauheni menyebabkan armada yang beroperasi tidak dapat menampung jumlah pemudik yang mencapai ribuan pejalan kaki. Bahkan 154 travel dan sebanyak 186 travel serta sejumlah 50 angkutan pedesaan yang tersedia kewalahan menghadapi lonjakan tersebut.
Sugeng Purwono, Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni menyebut puncak lonjakan penumpang pejalan kaki sudah terjadi sejak Rabu dini hari. Dibandingkan hari sebelumnya, pada H-2 lebaran ribuan pemudik pejalan kaki bahkan tidak sebanding dengan kapasitas kendaraan yang disediakan. “Ratusan kendaraan reguler sudah disediakan bahkan kendaraan bantuan sebagai cadangan sudah dikerahkan,” terang Sugeng Purwono di Bakauheni, Rabu dini hari (13/6/2018).
Sugeng Purwono menyebut lonjakan penumpang pada Rabu dini hari hingga pagi hari diakibatkan pemudik baru pulang Selasa malam (12/8). Pemudik didominasi oleh penumpang yang bekerja sebagai buruh. “Selain libur perusahaan baru dimulai kemarin, faktor libur yang panjang berimbas pemudik memilih mudik secara bertahap,” tambahnya.
Sementara itu, selain bus reguler, puluhan kendaraan bus tujuan Jalan Lintas Timur dan Jalan Lintas Tengah juga sudah dipadati pemudik sejak Rabu dini hari (13/6/2018).
Penumpang yang sudah menginap di ruang kedatangan pelabuhan Bakauheni bahkan harus kehabisan kendaraan akibat lonjakan penumpang.
Susi (18) salah satu pemudik asal Tangerang tujuan Lampung Tengah menyebut menyebut naik bus reguler terakhir yang disiapkan. Meski harus berdesakan di dalam bus berkapasitas 30 orang tersebut, ia mengaku memilih bus reguler terakhir pada Rabu pagi agar cepat sampai di terminal Rajabasa Bandarlampung dan melanjutkan perjalanan ke Lampung Tengah.
Ia menyebutkan tiba pagi hari saat berangkat dari Merak tujuan Bakauheni dengan kapal yang sudah dipadati oleh penumpang pejalan kaki. “Di kapal kami sudah harus berdesakan karena penumpang cukup banyak, sesampainya di terminal antarmoda pelabuhan Bakauheni bus juga hampir habis karena banyaknya penumpang,” terang Susi.
Selain Susi, penumpang lain, Hasan (35) asal Bogor tujuan Metro menyebut harus kehabisan kendaraan saat tiba di pelabuhan Bakauheni.
Beruntung bus bantuan yang disediakan oleh Organda dan ASDP Bakauheni segera dikerahkan mengangkut penumpang dengan berbagai tujuan.
Sejumlah penumpang anak anak dan lansia yang akan naik bus Trans Lampung sebagai bus bantuan tersebut bahkan harus berdesakan. Sejumlah penumpang bahkan terpaksa berdiri. (MediaMerdeka/cendana)