Lampung Barat (SL) – Oknum Kepala Sekolah SMPN 1 Suoh Lampung Barat akhirnya meminta maaf kepada awak media online di lambar. Permintaan maaf tersebut disampaikan Rahmad di kantor dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Lambar, Selasa (10/4).
Pertemuan antara oknum kepala sekolah Rahmad dengan awak media online tersebut di saksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bulki Basri, Kasi Kurikulum dan Penilaian Bambang Hermanto. Pihak Media Online di wakili oleh 8 wartawan dari berbagai media.
Kasi Kurikulum dan Penilaian Disdikbud Lambar Bambang Hermanto, dikonfirmasi awak media online, rabu (11/4) mengungkapkan, Disdikbud Lambar telah melakukan pembinaan terhadap kepsek yang bersangkutan.
“Terimakasih perhatiannya, kita sudah melakukan pembinaan terhadap kepsek Rahmad, dan sudah ketemu dengan kawan-kawan media ketemu di dinas pendidikan. Yang bersangkutan sudah minta maaf dan kawan-kawan media juga sudah memaafkan. Kepsek Rahmad mengakui dirinya melakukan kesalahan dan khilaf, mungkin waktu kejadian dirinya sedang tidak fokus. Ada kelalaian bukan maksud dia menyinggung, mungkin karena dia sedang fokus menghadapi Ujian Nasional jadi kurang konsen, di tambah memang sinyal di suoh belum memadai jadi sering terjadi putus sinyal saat sedang kontak telepon. Kemaren ada perwakilan 8 media online yang ketemu dengan kepsek di dinas pendidikan,” ungkap Bambang.
Di akui Bambang, Disdisbud tidak memberikan sangsi kepada Kepsek Rahmad, namun diberikan pembinaan saja.
“Tidak kita berikan sangsi, tapi kita kasih pembinaan. Namun jika ini terulang kembali maka sudah pasti yang bersangkutan akan kita berikan sangsi tegas,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan kupastuntas.co (6/4), seorang oknum Kepala Sekolah SMPN di Lampung Barat (Lambar) Rahmad, melecehkan keberadaan Media Online yang ada di kabupaten setempat. Bahkan Rahmad tidak mengakui adanya media online dan menganggap media online tidak memiliki pembaca.
Dugaan pelecehan tersebut di lakukan Rahmad, kamis (5/4) saat salah satu wartawan media online meminta informasi mengenai persiapan ujian nasional di sekolahnya.
“Ya kami saat ini masih persiapan ujian, tapi anda dari media apa? Online orang tidak tahu, tidak dibaca orang. Ada-ada aja kamu, media itu koran, kalau ada sini biar kami baca,” kata Rahmad dengan aksen mencemooh.
Meski sang wartawan mencoba untuk memberi penjelasan terkait keberadaan media online, namun Rahmad tidak menggubris malah justru menutup sambungan telepon dan mengacuhkan penjelasan wartawan.
Atas kejadian pelecehan media online tersebut, sejumlah wartawan media online di lambar, jumat (6/4) ngeluruk ke dinas pendidikan dan kebudayaan lambar. Awak media online di terima Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Lampung Barat, Bambang Hermanto, setelah mengetahui duduk persoalan Bambang Hermanto menyayangkan sikap oknum kepsek seperti itu.
“Keterbukaan informasi itu sangat penting, apalagi menyangkut khalayak ramai, kami sangat menyayangkan jika kepsek tidak terbuka apalagi hanya masalah UN, ini akan kami pelajari dan akan kami panggil kepseknya,” kata dia. (gus /marlin)