Bandarlampung (SL)-PROYEK Jalan Pramuka tahun 2017 yang menelan anggaran hingga Rp27 Miliar lebih kondisinya sudah mulai mengalami kerusakan. Padahal proyek itu baru selesai dikerjakan akhir tahun 2017 kemarin. Yang lebih memprihatinkan ruas jalan itu kerap terendam banjir.
Pada tahun 2017 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bandar Lampung menggelontorkan anggaran Rp27,3 Miliar untuk peningkatan Jalan Pramuka – Peningkatan dan Pelebaran Jalan Teuku Cik Ditiro – Peningkatan dan Pelebaran Jalan Raden Imba Kesuma, yang dikerjakan oleh PT Mulia Putra Pertama.
Pada tahun yang sama, Dinas PUPR Bandarlampung juga menganggarkan dana Rp1,2 Miliar untuk Peningkatan Jalan Pramuka (Rigid Pavement) yang dikerjakan Dharma Mulya.
Namun, kondisi proyek-proyek ini sudah banyak mengalami kerusakan. Seperti proyek peningkatan Jalan Pramuka – Peningkatan dan Pelebaran Jalan Teuku Cik Ditiro – Peningkatan dan Pelebaran Jalan Raden Imba Kesuma, dijalur jalan itu ditemukan banyak rusak.
Seperti di Jalan Raden Imba Kesuma aspal di jalan ini banyak yang sudah retak-retak, bahkan amblas.
Begitu juga ruas jalan Pramuka banyak aspal mengelupas, bergelombang. Bahkan bagian rigit beton batunya terlihat mengindikasikan job mix tidak proporsional.
“Selain mungkin karena kualitasnya, juga kalau hujan banjir dan tergenang air mas jalan yang baru di perbaiki itu. Makanya cepat rusak dan terlihat batu-batu jalan beton ini,” ujar Doni warga yang melintas di Jalan Pramuka, Minggu (25/2/2018).
Menurutnya, jika di biarkan tergenang air terus maka jalan itu akan cepat rusak, apa lagi jika kualitasnya juga tidak baik.
“Semalama saja (Malam minggu) bajir juga. Sepertinya perbaikan jalan itu tidak dibarengi perbaikan saluran airnya. Aneh juga kok tidak dipertimbangkan bakal tegenang air atau tidak,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kota Bandar lampung, Iwan, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. (*)