Lampung Selatan (SL)-Sejumlah pengendara dan pengguna jalan RA Basyid di Desa Pajar Baru Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan, Lampung mengeluh.
Maklum saja, jalan provinsi yang menjadi penghubung antara kota itu hancur bak kubangan kerbau.
Pantauan JP-News.id, jalan penghubung kota Bandarlampung, Lamsel dan Kota Metro itu kian hancur lantaran proyek tol Trans Sumatra yang tengah dibangun.
Pengendara bermotor bernama Roni prihatin jalan yang sering dilewatinya saat pulang kerja hancur.
Pemuda berusia 38 tahun itu berharap pemerintah bisa segera memperbaikinya agar pengendara bisa nyaman.
“Makin hari jalan ini semakin hancur mas, saya bawa mobil aja tidak nyaman apa lagi pengendara roda dua,” kata dia.
Jika tidak ingin lewat sini, masih kata Roni, akan memakan waktu yang lebih lama dan cukup jauh.
“Ya mau gak mau saya lewat sini, karena jalan ini merupakan jalan pintas untuk ke kota metro, apa lagi jika jalan ini halus ke Metro itu hanya 25 menit.” ujarnya.
Hal senanda dikatakan Agung (32) Warga Desa Fajar baru, Kecamatan Jati Agung Lamsel, jika dimusim penghujan jalan RA Basyid seperti bubur, dan di musim panas berdebu.
” Saat musim penghujan jalan di depan rumah saya ini becak kaya bubur, untuk di musim panas debunya banyak, ya ini sih resiko punya rumah di pinggir jalan yang rusak, ” sesalnya.
Masih kata Agung, terkadang pengunana jalan khususnya pengendara motor itu harus exkstra hati-hati untuk melintasi jalan tersebut.
” Sering ada yang jatoh dari motor mas, dimusim hujan jalankan jadi licin jadi harus memilih jalan,” tuturnya.
Lanjutnya, untuk perbaikan jalan RA Basyid diperkirakan baru sekali perbaikan, itupun terkesan asal jadi lantaran baru beberapa bulan jalan tersebut sudah rusak kembali.
” Dulu pernah ada perbaikan jalan, akan tetapi belum ada satu tahun sudah rusak, apa lagi sekarang adanya proyek Tol, tambah parah rusaknya,” jelasnya. (nt/jpn/*)