Jawa Timur (SL) -Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia ditangkap bersama ajudannya, terkait setoran proyek di Lingkungan Pemda Jombanga.
“Iya benar, Bupati Jombang berdua dengan ajudannya,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dihubungi wartawan Tempo, Sabtu, 3 Februari 2018.
Nyono bersama ajudannya tiba di KPK sekitar pukul 21.15. Saat ini, keduanya tengah menjalani pemeriksaan di gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Sabtu malam, 3 Februari 2018.
Nyono terkena OTT KPK lantaran diduga menerima sejumlah uang terkait dengan proyek di lingkungan pemerintahan Kabupaten Jombang . Namun, belum diketahui jumlah uang yang berhasil diamankan. “Tadi ada kegiatan tim di lapangan sore dan malam ini,” kata Febri.
KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status Bupati Jombang dan ajudannya yang terkena OTT.
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko menjabat sebagai bupati sejak 24 September 2013 lalu. Pria ini lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 8 November 1962 lalu. Sebelum menjadi Bupati Jombang, Nyono merupakan Wakil Ketua DPRD Jombang dari Fraksi Partai Golkar.
Nyono menjadi bupati ke-19 Jombang setelah dilantik Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Berpasangan dengan Mundjidah Wahab, Nyono memenangi Pilkada Jombang 2013.
Masa pemerintahannya sebagai bupati akan berakhir pada tahun ini. Nyono pun berniat kembali maju berkontestasi di Pilbup Jombang.
Menggandeng politisi PKB Subaidi Muchtar, Nyono sudah mendaftar ke KPU. Bakal calon bupati petahana ini diusung Partai Golkar, PKB, PKS, NasDem, dan PAN.
Nyono terkena OTT KPK pada hari ini, Sabtu (3/2/2018). Dia langsung dibawa ke KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Kader Golkar
Golkar mengaku prihatin atas penangkapan terhadap kadernya tersebut. Sebelumnya Golkar sudah menginstruksikan seluruh kadernya untuk menjauhi tindakan tidak terpuji seperti korupsi.
Meski begitu, Golkar menunggu penjelasan resmi dari KPK soal OTT ini. Jika terbukti, Golkar akan memberi sanksi terhadap Nyono sebagai kader Golkar. “Kita menunggu penjelasan resmi KPK atas peristiwa OTT itu. Bagaimana kejadiannya dan dalam kasus apa,” Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily melalui pesan WhatsApp kepada detikcom, Sabtu (3/2/2018). (nt/*)